KAPOL.ID –
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Nusron Wahid tantangan besar saat ini adalah pengentasan kemiskinan warga NU.
Hal tersebut berdampak pada tidak mengenyam pendidikan, lalu kualitas kesehatan karena tidak memiliki uang.
“Kenapa miskin karena tak sekolah. Kenapa miskin, karena tak sehat. Kenapa miskin karena tak punya duit,” katanya seusai menghadiri Tasyakur Harlah NU di GOR Dadaha Kota Tasikmalaya, Selasa (8/3/2022).
Bagi pengurus NU se-Jabar dan khususnya Tasikmalaya, kata dia, harus meningkatkan kualitas lembaga pendidikan. Mulai dari pesantren, kualitas SD hingga perguruan tinggi.
“Tingkatkan pendidikannya, tingkatkan gizi dan kesehatan, serta tingkatkan perekonomian dalam berbagai pendampingan berbagai gerakan,” jelasnya.
Nusron Wahid mengatakan, PBNU sudah membangun kesepahaman dengan kementerian pertanahan dan KLHK.
Salah satunya untuk mempercepat proses reforma agraria melalui lahan kehutanan sosial di Indonesia, termasuk di Tasikmalaya.
“Tahun ini baru terimplementasi 4,9 juta hektare, dari 11,7 hektar sesuai peta indikatif kehutanan sosial.”
“Ini menjadi angin segar memberikan akses kepada masyarakat di kawasan hutan dan desa hutan yang kami yakini sebagian besar warga NU untuk memberdayakan,” jelasnya.
Dengan tersedianya lahan bisa berusaha, lalu hasil panennya menjadi pendapatan. Pendidikan bisa bagus, kata dia dan gizi akan meningkat.
“Kita akan mendorong semua MWC dan ranting yang ada di desa hutan harus membuat kelembagaan atau kelompoknya.”
“Ini dalam rangka menciptakan keadilan negara kepada masyarakat. Jangan sampai diberikan ke konglomerat rakyatnya jadi penonton,” tegasnya.
Wali Kota Tasikmalaya, H. Muhammad Yusuf mengucapkan selamat Harlah NU ke-96 dan berharap organisasi ini semakin maju.
“Semoga kedepan organisasi ini semakin maju dan semakin meningatkan kontribusinya bagi umat, bangsa dan negara,” katanya. ***
