KAPOL.ID — Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Pidana Islam (HPI) dari Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, baru saja menyelenggarakan kegiatan pelatihan profesi hukum bertemakan “Meningkatkan Pemahaman tentang Keprofesian Hukum sebagai Masa Depan Mahasiswa Hukum Pidana Islam yang Unggul dan Kompetitif”.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri terkemuka seperti Wakil Ketua Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, Warhan Latief, Ketua Program Studi HPI, M. Kholid, dan Advokat Ahmad Rizki Nurfadilah.
Ahmad Rizki Nurfadilah menekankan pentingnya komitmen menjadi advokat yang profesional dan berintegritas, yang membutuhkan dedikasi, pengetahuan, dan sikap yang tepat.
“Menjadi advokat yang profesional harus terus mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar, dan berbagai kegiatan lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hukum,” ujar Rizki saat kegiatan di Gedung FSH, UIN Bandung, Kota Bandung, Sabtu (18/5/2024).
Rizki juga menambahkan bahwa advokat harus memiliki kemampuan analisis dan riset yang kuat untuk memahami dan menginterpretasikan kasus dan hukum.
Selain itu, advokat perlu mengasah kemampuan komunikasi yang efektif, baik dalam berbicara, berdebat untuk membela klien, maupun mendengarkan klien dengan cermat untuk memahami kebutuhan dan kekhawatirannya.
Manajemen waktu dan organisasi juga menjadi aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang advokat.
Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, Warhan Latief, dalam sambutannya memberikan wawasan tambahan mengenai pentingnya etika dan tanggung jawab dalam profesi hukum.
Menurutnya, etika adalah pondasi dalam profesi hukum. Tanpa etika, kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum akan runtuh.
“Oleh karena itu, saya mendorong para mahasiswa untuk selalu menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab dalam setiap langkah karir mereka,” ujar Warhan.
Ketua Prodi Hukum Pidana Islam, M. Kholid, juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, mempersiapkan mereka menjadi tenaga profesional yang siap bersaing di dunia kerja.
Dia menyebut pelatihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan pemahaman mendalam tentang profesi hukum.
“Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri dan menjadi profesional hukum yang kompetitif,” ujar M. Kholid.
Ketum HMJ HPI, Muhammad Sultan Raihan menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang berharga bagi mahasiswa HPI dalam mengembangkan karir mereka di bidang hukum pidana Islam, serta menjadikan mereka lulusan yang unggul dan kompetitif.***