POLITIK

IPRC Petakan Dukungan Gen Y dan Gen Z Kota Bandung, Jelang Pemilu 2024

×

IPRC Petakan Dukungan Gen Y dan Gen Z Kota Bandung, Jelang Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini
IST

KAPOL.ID – Peta dukungan Gen Y dan Gen Z Kota Bandung jelang pemilu 2024, dipetakan Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) dengan merilis hasil survei yang dilakukan periode 17 Juli sampai 27 Juli 2023, Senin (14/8/2023) di Jalan Merdeka, Kota Bandung.

“Survei dengan fokus Gen Y dan Z lantaran pemilu semakin dekat dan Gen Y juga Z tercatat 52 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) se-Indonesia, sedangkan untuk di Kota Bandung pemilih muda sebanyak 50 persen,” kata Peneliti IPRC, Fahmy Iss.

Ia menyampaikan bahwa sebanyak 880 orang menjadi responden di Kota Bandung dari 30 kecamatan rentang usia 17-42 tahun, dengan margin erornya 3,2 persen.

“Bagusnya dari hasil survei ternyata masyarakat sudah banyak yang mengetahui soal pemilihan umum 2024 yang tercatat sebanyak 93,3 persen. Itu artinya, partisipasi pemilu 2024 bakal relatif tinggi berkaca persentase tersebut, tinggal perlu masif sosialisasi lebih lanjut,” katanya.

Untuk calon presiden yang tertinggi dipilih gen Y dan Z di Kota Bandung dari hasil survei IPRC, kata Fahmy, masih Prabowo Subianto yang unggul dengan 29,9 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 19,9 persen, dan Anies Baswedan 19,4 persen.

“Umumnya di Jabar dan Kota Bandung tak terlalu friendly terhadap kalangan nasionalis. Tapi, kabar baiknya survei Ganjar berada di posisi kedua di atas Anies. Kenapa Anies stagnan? Dugaan kami dia belum dapat memperbesar basis dukungannya, dan Anies masih cenderung eksklusif di kalangan menengah dan pemilih Islam. Jadi, dukungannya relatif stagnan,” ujarnya.

Survei Prabowo Subianto yang berada di posisi pertama, lanjut Fahmy, lantatan elektabilitas Prabowo dipersepsikan harmonis dengan Presiden Jokowi.

“Jika situasi itu terus dipertahankan Prabowo, maka elektabilitasnya akan bisa meningkat, terkecuali jika di perjalanan Jokowi mendukung salahsatu kandidat lain,” ucap dia.

Sementara itu, untuk sosok calon wakil presiden nama Ridwan Kamil merosot di Bandung dan Jabar, dengan survei Juli 2023 elektabilitasnya semi tertutup sebesar 19,8 persen.

“Pada simulasi terbuka, elektabilitas Ridwan Kamil itu 23,5 persen, diikuti Erick Thohir 10,3 persen, Sandiaga Uno 8,1 persen, dan AHY 7,4 persen. Urutan itu hampir sama ketika dilakukan survei simulasi tertutup. Sedangkan ada nama-nama lain, misal Mahfud MD, Airlangga, Khofifah, dan lain-lain angka statistiknya tak signifikan,” katanya.

Berikutnya, pemilih Gen Y dan Z untuk memilih partai politik di 2024 khususnya di Kota Bandung, berdasarkan hasil survei, Fahmy menyebut dimenangkan Gerindra sebanyak 21,9 persen, disusul PDI Perjuangan 14,9 persen, dan PKS 14,8 persen.

“Adapun partai lainnya yang muncul cukup tertinggal, sehingga hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang besar untuk meraih dukungan dan simpati dari pemilih muda,” ujarnya.

“NasDem belum mampu mengkapitalisasi efek yang dimiliki Anies. Nasdem hasil survei yang dipilih Gen Y dan Z itu sebesar 5,6 persen. Jadi, publik belum melihat asosiasi Anies dengan NasDem,” kata dia.

Sedangkan Golkar persentasenya sebesar 8,1 persen. Tapi, untuk PAN cukup bagus 5,4 perse di Kota Bandung. Pemilih muda sudah mulai melirik PAN.

Karena branding marketing yang dilakukan PAN belakangan ini, salahsatunya lewat viralnya lagu PAN di tiktok yang viewersnya jutaan.

“Jadi, marketing politik media sosial efektif untuk menggaet pemilih muda,” ucapnya.

Adapun alasan pemilih muda di Bandung banyak memilih capres itu paling tinggi sebesar 17,2 persen karena tertarik visi misi program partai politik, disusul lantaran telah lama memilih parpol tersebut sebesar 16,7 persen, dan tertarik pada sosok calon sebesar 11,8 persen.

“Anak muda Bandung itu sebanyak 73,1 persen mengakses internet dan 25,8 persen menonton televisi, sedangkan 95,8 persen menggunakan media sosial. Paling banyak anak muda Bandung menggunakan medsos itu, antara lain whatsapp, instagram, tiktok, dan Youtube, sehingga situasi ini harus dimaksimalkan partai-partai untuk melakukan kampanye melalui medsos,” ujar Fahmy.

Dalam rilis survei IPRC ini dihadiri pula Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi, Anggota DPRD Jabar Fraksi PDI Perjuangan, Rafael Situmorang, dan anggota DPRD Kota Bandung Fraksi Gerindra, Muhammad Al Haddad.***