KAPOL.ID – Hembusan angin datang dari arah laut lumayan cukup kencang, namun tak menyurutkan kekhusyuan nelayan dan santri di Pamayang dalam acara peringatan tahun baru Islam 1442 H.
Acara sederhana namun khidmat itu, terasa sangat berbeda dengan peringatan tahun sebelumnya.
Setidaknya itulah yang diakui Ketua HNSI Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi. Dia menuturkan ini bisa dikatakan muharaman yang pertama dilakukan nelayan dan santri sambil tawasulan dan baca surat Yassin bareng.
Tidak hanya memperingati tahun baru Islam 1442, Kamis, (27/08/2020) di Pamayang terasa sangat spesial karena dihadiri Ketua Dewan Pembina HNSI Kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Iwan Saputra, SE, M.Si, yang juga bakal calon Bupati Tasikmalaya pilkada Desember 2020
“Terus terang ada suasana beda dengan membaca tawasulan dan suroh Yassin bareng, ada spirit perubahan yang kuat untuk seluruh nelayan, ke depan bisa memanfaatkan kekayaan laut yang berikan Sang Pencipta untuk dikelola lebih semangat lagi bagi kesejahteraan para nelayan,” harap Dedi.
Dedi berharap ke depan di Kabupaten Tasikmalaya lahir pemimpin baru yang tahu kebutuhan nelayan.
“A. Iwan itu sudah tak asing lagi dengan nelayan Tasik selatan, saya tidak akan meminta sesuatu dari beliau karena dia tahu sendiri apa kebutuhan yang diperlukan oleh nelayan,” imbuhnya lagi, disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Ketua Dewan Pembina HNSI Kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Iwan Saputra, SE, M.Si sangat mengapresiasi Muharaman yang digelar Nelayan dan Santri Pamayangsari. Bisa jadi spirit perubahan dari peringatan tahun baru hijriyyah ini, nelayan bisa merubah ke arah yang lebih baik dan bisa mengelola kekayan ikan di laut untuk kesejahteraan nelayan dan masyarakat yang ada disekitarnya.
“Hasil pembangunan untuk nelayan di Tasimalaya selatan memang sudah bisa dirasakan, namun sepertinya belum optimal. Perlu adanya perhatian yang serius untuk mengelola sumber daya alam laut yang sangat melimpah, tapi belum dikelola secara maksimal,” tandas Iwan.
Dukungan pemerintah kata dia, sejatinya disini pemerintah harus hadir mendorong nelayan untuk lebih maju, dengan memasilitasi infrastruktur dan teknologi yang mumpuni, seperti dermaga yang cukup representatif dan perahu yang bekekuatan lebih besar 30 grastone misalnya.
“Selama ini nelayan hanya bisa melaut mencari ikan beberapa mil saja, karena kemampuan mesin perahunya hanya 10 grastone dengan dermaga yang kecil,” katanya.