Jadi Apa Lahan Eks Terminal Cilembang Setelah Diratakan?

KAPOL.ID — Proses pembongkaran bangunan eks terminal Cilembang sudah berlangsung mulai Selasa (21/11/2023) sore. Banyak pihak yang terlibat seperti unsur pemerintahan serta DPRD Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, TNI, Polri, ulama, begitu juga tokoh masyarakat setempat.

Dengan pembongkaran sekitar 30 bangunan yang ada itu, setidaknya satu permasalahan sudah selesai. Pastinya soal kemungkaran berupa aktivitas jual beli minuman keras (Miras), daging anjing dan prostitusi.

Sekalipun demikian, masih ada persoalan lain yang membutuhkan penyelesaian. Yaitu soal pendayagunaan lahan seluas 2,4 hektare tersebut. Karena sayang jika terbengkalai begitu saja.

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto berharap ke depan lahan tersebut lebih berdaya guna ke arah yang positif. Ade mengakui bahwa selama ini pihaknya menemukan pemanfaatan lahan tersebut dengan sesuatu yang kurang pas.

Baca Juga: Akhirnya Bangunan Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Diratakan

“Setelah kami ratakan, mudah-mudahan bisa lebih bermanfaat. Sehingga menggangu dan menjadi keresahan masyarakat Kota Tasikmalaya. Termasuk menggangu hubungan antara masyarakat dengan masyarakat dan menimbulkan konflik,” harap Ade saat menyaksikan proses pembongkaran.

Untuk selanjutnya, kata Ade, pemanfaatan lahan eks terminal Cilembang akan bekerja sama dengan investor. Bahkan sejauh ini sudah ada dua investor yang siap. Karena lahan seluas 2,4 hektare akan sangat potensial untuk perekonomian Pemerintah Kabupaten dan sosial masyarakat Kota Tasikmalaya.

“Nanti akan kami sesuaikan dengan Tata Ruang Kota Tasikmalaya. Akan segara kami komunikasikan. Saat ini sudah ada dua investor yang memang melirik, kami sedang proses pemilihan yang terbaik. Investor itu ingin memanfaatkan sebagai tempat untuk sarana olah raga,” lanjut Ade.

Di pihak lain, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi menunjukkan dukungannya atas pembongkaran bangunan di eks terminal Cilembang. Selanjutnya, DPRD menunggu pengajuan dari eksekutif untuk pemanfaatannya.

“Sangat memungkinkan lahan ini jadi sarana olah raga. Saran saya sih jadi bisnis center, pusat kuliner dan informasi UMKM. Intinya harus menjadi sebagai tempat sosial masyarakat, baik untuk peningkatan ekonomi dan lainnya,” kata Asep Sopari.