KAPOL.ID — Pilkada serentak akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024, kurang lebih tinggal 4 bulan lagi.
Hampir semua partai politik sudah menyiapkan kader kader terbaik nya untuk maju sebagai calon kepala daerah, baik itu tingkat provinsi maupun kota kabupaten.
Kader Muda Partai Golkar, TB Topan Lesmana menilai bahwa partainya sampai hari ini belum memutuskan siapa Calon Gubernur yang akan diusung.
“Yang jadi perhatian khusus adalah siapa calon gubernur/wakil gubernur jawa barat dari partai Golkar? Setelah kang RK dijadikan calon Gubernur DKI, Partai Golkar sebagai partai politik yang sudah berpengalaman terkesan tidak mempunyai kader berkualitas lagi untuk dijadikan calon gubernur/wakil gubernur Jabar,” jelasnya, Kamis 4 Juli 2014.
Ditambahkan TB Topan, banyak kader Partai Golkar Jawa Barat yang sudah banyak karya nya untuk masyarakat yang layak di jadikan kandidat.
“Sebut saja beberapa nama seperti Sahrul Gunawan ( Wakil Bupati Bandung ) yang juga wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat, ada Akbar Fatoni ( Ketua AMPG Jawa Barat ), ada Daniel Syaifudin ( Ketua Harian DPD Golkar Jawa Barat ) yang juga ketua Pengprov IMI Jawa Barat dan beberapa nama populer lain nya,” terangnya.
Diakui TB Topan, selain sudah banyak karya nya untuk masyarakat Jawa Barat, mereka semua adalah kader ideologis yang berarti sudah mengikuti pendidikan ataupun proser perkaderan berjenjang serta pembinaan dari Partai Golkar.
“Mereka bukan kader karbitan yg karena ada faktor X nya secara tiba tiba menjadi kader Golkar. 4 bulan bukan waktu yg lama, sebagai kader Golkar saya meminta dan mendesak agar Partai Golkar segera mengeluarkan rekomendasi untuk calon Gubernur/Wakil Gebernur Jawa Barat,” terang TB Topan.
Ditegaskannya, bahwa jangan sampai Partai Golkar kehilangan momentum untuk merebut kembali jabatan Kepala Daerah dari Kader partai lain yang memenangkan pilkada sebelumnya.
“Dari sepak terjang serta karya karya nya selama ini saya pribadi mendukung kang Sahrul Gunawan untuk di rekomendasikan sebagai Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat,” jelasnya.
Dengan popularitas beliau yang berlatar belakang seorang seniman yang sudah sangat berpengalaman dan dikenal masyarakat luas akan menjadi nilai tawar yang tinggi dan lebih memudahkan Partai Golkar Jawa Barat untuk menjalin koalisi dengan partai lain.
“Kalau pun keputusan Partai Golkar harus berkoalisi dengan Partai Gerindra sebagai pemenang Pileg di Jawa Barat yang rencana nya mengusung mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat yang saat ini menjadi kader Partai Gerindra yaitu Dedi Mulyadi sebagai kandidat Calon Gubernur, tentu sangat menguntungkan untuk kedua partai,” pungkasnya.***
