KAPOL.ID – Merebaknya isu kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia membuat kegelisahan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan melakukan pertemuan dengan Dinas Peternakan (Disnak) Jawa barat untuk mempertanyakan sejauh mana kebijakan yang akan diterapkan oleh Pemrov Jaba Barat Soal kasus ini.
“Soal kasus itu (PMK red) kami akan melakukan Hearing dengan dinas, kita juga akan pertanyakan sejauh mana kebijakan nantinya yang akan dikeluarkan oleh pemerintah, “jelas Lina Ruslinawati
Selain akan melakukan Hearing, kita juga akan mendatangi kementrian dan direktorat untuk menanyakan sikap pemerintah. Selain itu juga kita akan mempertanyakan soal kebijakan impor hewan ternak dari luar negeri. Pasalnya, jika pemerintah terus-terusan melakukan impor maka yang terjadi kerugian bagi peternakan kita sendiri, pasalnya selain itu juga membuat petani lokal gulung tikar.
“Impor itu membuat kita rugi, selain hewannya membawa penyakit. Petani kita juga merugi, akibat hewan kita tidak ada yang beli. Mau dikemanakan hasil petani kita, “jelasnya.
Menurutnya, pemerintah harus segera melakukan tinjau ulang lagi tentang kebijakan impor dari luar negeri. Pemeritah seharusnya kembali medengungkan budidaya sapi lokal yang lebih lagi.
“Dikita banyak sapi-sapi yang berkualitas, mulai dari lombok, sapi jawa barat yang dikenal sapi parahiayang ketimbang harus impor dari negara luar, jangan sampai petani kita tumbang akibat kebijakan pemerintah, “pungkasnya. ***