BIROKRASI

Kebakaran Pasar Ciawi Telan Banyak Kerugian, Berapa Duit Buat Revitalisasi?

×

Kebakaran Pasar Ciawi Telan Banyak Kerugian, Berapa Duit Buat Revitalisasi?

Sebarkan artikel ini
Pasar Ciawi kebakaran beberapa hari lalu. Api melalap hingga 70 kios hingga mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

KAPOL.ID–Kebakaran di pasar Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, menghanguskan 70 kios. Beserta lapang pedagang dan segala sesuatunya, kebakaran tersebut menelan banyak sekali kerugian.

Untuk mengupayakan agar para pedagang bisa berjualan kembali, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah revitalisasi pasar. Biayanya memang tidak sedikit.

Menurut Plt Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekreda Kabupaten Tasikmalaya, Nana Rukmana, tahap pertama adalah melakukan pembersihan dan perbaikan pasar. Pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Kami sudah berkordinasi dengan Dinas PUPR untuk melakukan penghitungan kebutuhan tanggap darurat. Meski baru secara lisan, namun nilai kebutuhan tersebut sekitar Rp 800 juta,” terang Nana.

Sementara untuk mengetahui nilai total yang dibutuhkan hingga merenovasi keseluruhan pasar, perlu penghitungan lebih lanjut. Yang pasti, kebutuhannya akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Karena nilainya bakal besar sekali bila melakukan renovasi sampai permanen. Selain itu, kami juga memberikan sedikit bantuan terhadap 70 pedagang,” lanjutnya.

Adapun menurut Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, kebakaran di pasar Ciawi jelas sebuah ujian berat bagi pemerintah. Untuk menanggulanginya butuh kebersamaan sehingga diharapkan lahir sikap solidaritas yang semakin kuat.

“Kami sudah memikirkan bagaimana agar pemulihan pasar Ciawi biasa cepat. Jangan berlama-lama, karena ini menjadi nadi masyarakat di Ciawi. Kita targetkan paling lama 1 bulan selesai,” ujar Cecep.

Untuk sementara, lanjut Cecep, pihaknya akan menggunakan dana cadangan dari Bantuan Tidak Terduga (BTT). Dengan harapan bisa mencukupi untuk membangun atap, lantai dan pintu kios pada bangunan lama. Paling tidak supaya pedagang bisa kembali jualan.