Oleh Ipa Zumrotul Falihah
Direktur Taman Jingga
Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional atau umumnya orang menyebut dengan Harkitnas. Hari Kebangkitan Nasional merupakan peringatan hari berdirinya organisasi pemuda Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya organisasi pemuda ini menjadi cikal bakal pergerakan semangat bangsa yang memiliki tujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia saat itu.
Peringatan kebangkitan nasional juga menjadi titik awal dalam membangun kesadaran rakyat Indonesia untuk bergerak mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Serta mengingatkan rakyat Indonesia akan semangat untuk bergerak sebagai bangsa yang satu dan menjunjung tinggi persatuan bangsa.
Hingga tahun 2022 ini, peringatan hari Kebangkitan Nasional telah mencapai usianya yang ke-114 sejak pertama kali diperingatinya hari kebangkitan nasional tersebut. Hari kebangkitan nasional adalah dorongan untuk bangkit, semangat persatuan dan kesatuan serta nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dalam belenggu jajahan Kolonial Belanda.
Kebangkitan nasional era sekarang, tidak hanya dapat dilakukan dengan menjaga persatuan dan kesatuan serta semangat nasionalisme saja. Juga dapat dilakukan dengan membentuk kolaborasi seluruh bagian masyarakat agar benar-benar bangkit, maju, dan sejahtera bersama untuk kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Kebangkitan nasional tidak hanya dimaknai dengan semangat memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan gotong-royong sebagai landasan utama dalam melaksanakan pembangunan. Akan tetapi penting pula memaknai makna bangkit itu sendiri yaitu bangun, bergerak, melangkah maju tidak jalan ditempat pada suatu kondisi ketertinggalan. Karena kebangkitan adanya dinamisasi gerakan, adanya perubahan.
Kebangkitan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kebangunan (menjadi sadar). Kebangunan menjadi sadar akan pentingnya perubahan, kesadaran untuk melakukan perubahan dari keadaan negatif menjadi positif. Kesadaran untuk merubah sesuatu dari yang belum baik menjadi baik, dari belum sejahtera menjadi sejahtera, dari belum cerdas menjadi cerdas.
Lalu dari belum soleh menjadi soleh, dari belum mandiri menjadi mandiri, dari belum mapan menjadi mapan serta perubahan perubahan lainnya dengan kesadaran kebangkitan.
Bangkit dimulai dari diri sendiri, dilanjutkan dengan bersatu membangun negeri untuk kebangkitan secara menyeluruh yaitu kebangkitan nasional. Kebangkitan membutuhkan konsistensi dan kolaborasi.
Kebangkitan nasional itu hasil kolaborasi dari kebangkitan individu, ketika individu masih ada keterpurukan, masih tertindas, masih dibawah kesejahteraannya, masih berada di garis kemiskinan. Atau juga masih ketergantungan belum mandiri niscaya kebangitan nasional itu adalah semu fatamorgana.
Karena masih ada dari rakyat Indonesia yang masih terpuruk, yang masih tertindas, yang masih tertekan dan tidak mendapatkan keadilan, serta masih ada rakyat Indonesia yang masih ketergantungan yakni belum mandiri. Karena sejatinya kebangkitan nasional itu adalah kebangkitan yang menyeluruh bagi semua tatanan masyarakat Indonesia, di semua wilayah, sektor dan di semua kalangan masyarakat.
Belum kebangkitan nasional apabila belum bangkit secara keseluruhan rakyatnya. Apabila kebangkitan hanya didominasi sebagian kalangan masyarakat, hanya sebagian sektor dan sebagian wilayah Indonesia saja.
Masih banyak di pelosok negeri ini yang belum menikmati fasilitas infrastruktur, sulit mendapatkan akses pendidikan, masih sulit mendapatkan pelayanan kesehatan. Sehingga masih ada ketimpangan dan ketidakadilan yang mesti dibenahi. Karena kebangkitan nasional adalah kebangkitan bersama, kebangunan bersama, kesadaran bersama, kesejahteraan bersama dan kemajuan bersama untuk seluruh rakyat Indonesia.
Tolok ukur keberhasilan pemerintahan dengan berbagai pertimbangan dan analisa yang tentunya tidak semuanya dimengerti oleh orang awam atau rakyat jelata. Berbagai indikator secara menyeluruh aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, ekonomi, hukum, keamanan, dan seterusnya.
Rakyat tidak terlalu membutuhkan teori-teori analisa sarat ilmiah yang berupa data-data statistik saja. Tetapi butuh penyelesaian konkrit permasalahan dilapangan yang dapat dirasakan secara nyata perubahannya.
Suatu negara dikatakan berhasil dalam pembangunan jika ia mampu menekan angka kemiskinan. Taraf kesejahteraan suatu negara akan berpengaruh di kancah internasional. Oleh karena itu, memerangi kemiskinan merupakan tantangan yang dihadapi oleh setiap negara.
Tingkat kemiskinan di suatu negara akan mempengaruhi apakah negara tersebut termasuk negara maju, berkembang ataukah miskin. Dengan kata lain, tingkat kesejahteraan suatu negara dipengaruhi oleh besarnya presentase kemiskinan di negara tersebut. Kondisi inilah yang memotivasi bersaing meningkatkan kesejahteraan termasuk Indonesia.
Menyejahterakan kehidupan bangsa merupakan tujuan nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia alinea keempat. Pembangunan di segala bidang diupayakan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Semoga momentum hari kebangkitan nasional yang kita peringati setiap tahunnya menjadi wasilah kesadaran kolektif, semangat kolektif yang tertanam dalam diri masing-masing rakyat Indonesia untuk melakukan perubahan. Perubahan yang diawali dari diri sendiri bangkit dan bangun untuk membangun jiwa dan raganya masing masing. Sehingga setelahnya menjadi kebangkitan kolaborasi, kebangkitan nasional untuk Indonesia yang lebih maju dan berdaya.***