SOSIAL

Kebutaan di Kabupaten Tasik Sekitar 43 Ribu Jiwa, IDI Operasi Katarak Gratis

×

Kebutaan di Kabupaten Tasik Sekitar 43 Ribu Jiwa, IDI Operasi Katarak Gratis

Sebarkan artikel ini
Katarak
Warga pengidap katarang bersiap menjalani operasi. Mereka tidak perlu membayar operasi karena sudah ditanggung IDI Cabang Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka memperingati HUT ke-72 IDI. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID — Kabupaten Tasikmalaya belum bebas kebutaan. Ribuan masyarakatnya menderita buta, yang sebagian besar penyebabnya berawal dari penyakit katarak.

Hal tersebut dikemukakan oleh Sekretaris Dua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Tasikmalaya, dr. Adi Widodo, Sabtu (5/11/2022). Adi mengemukakannya di tengah kegiatan memperingati HUT ke-72 IDI, di IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.

“Secara nasional tingkat kebutaan di Kabupaten Tasikmalaya itu sebesar 3% dari jumlah penduduk. Artinya kalau kita hitung 3% dari 1,9 juta penduduk, sekitar 43 ribuan lah,” terang Adi kepada wartawan.

Sementara dalam rangka memperingahi HUT ke-72 IDI, kata Adi, IDI Cabang Kabupaten Tasikmalaya menggelar berbagai rangkaian kegiatan. Salah satunya mengadakan bakti sosial operasi katarak terhadap 30 orang penderita.

“Mulai dari operasi sampai perawatan semuanya gratis. Jadi, sehari selepas operasi pasien akan menjalani kontrol. Satu bulan kemudian kontrol lagi. Pokoknya sampai sembuh pascaoperasi,” lanjut Adi.

Pertimbangan penderita katarak menjadi sasaran bakti sosial karena memang mayoritas kebutaan akibat katarang. Kata Adi, angkanya mencapai 80% dari sebanyak 43 ribu jiwa.

Adapun penyebab katarak bisa berbagai faktor. Di antaranya faktor usia, di mana rata-rata pengidap katarak adalah lanjut usia; karena memiliki penyakit penyerta seperti gula; karena terlalu sering terkena sinar matahari dan debu.

Salah seorang peserta bakti sosial operasi katarak, Rahmat mengaku mengalami kebutaan pada matanya yang sebelah kiri. Sementara mata kanannya masih bisa melihat sekalipun samar-samar.

“Karena penyakit mata ini saya jadi sudah sulit beraktivitas. Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah karena ada kegiatan ini. Mudah-mudahan operasinya berhasil semuanya sampai sembuh,” harap Rahmat yang berasal dari Rajapolah

Pasien lain, Ending juga mengidap penyakit yang sama dengan Rahmat. Mata kirinya buta dan mata kanannya rabun. Ia mengaku senang bisa mengikuti operasi secara gratis, karena kalau harus membayar biayanya cukup berat.

“Sudah lama sebetulnya menunggu-nunggu ada program operasi gratis. Alhamdulillah sekarang dapat. Karena aktivitas saya itu sekarang paling ke masjid, sembahyang, seringnya mah diam saja di rumah,” kata Ending.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv