BIROKRASI

Kekeringan Bukan Penyebab Tingginya Harga Beras di Kabupaten Tasikmalaya

×

Kekeringan Bukan Penyebab Tingginya Harga Beras di Kabupaten Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Waspada Kekeringan
Tanah sawah sampai belah-belah karena kekeringan setelah sekitar tiga bulan tidak hujan. (Foto: Istimewa)

KAPOL.ID — Harga beras di Kabupaten Tasikmalaya masih tinggi. Beras yang biasanya seharga Rp 12.000 per kilogram kini menjadi Rp 14.000 per kilogram. Kondisi sawah sendiri di Kabupaten Tasikmalaya waspada kekeringan, akibat kemarau lebih dari dua bulan. Luas lahan yang waspada kekeringan mencapai 720 hektare.

Akan tetapi, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya; Nuraedidin menampik kalau itu penyebab tingginya harga beras. Pasalnya, di Kabupaten Tasikmalaya, kondisi beras masih surplus.

“Benar bahwa harga beras sekarang itu tinggi. Tapi itu bukan karena sawah yang kekeringan. Statusnya juga baru waspada, petani tidak sampai gagal panen,” terang Nuraedidin.

Surplus beras, kata Nuraedidin, mencapai 38 ribu ton. Secara matematis, jumlah tersebut memberi keamanan pangan setidaknya sampai Januari tahun depan.

Adapun kenaikan harga beras bisa beberapa faktor. Salah satunya Nuraedidin menduga karena petani tidak menjual hasil panennya yang sekarang, untuk berjaga-jaga menghadapi iklim elnino yang terus berlanjut.

“Selain petani tidak menjual hasil panennya, juga karena faktor distributor besar dari luar Kabupaten Tasikmalaya yang masuk dan membeli gabah lalu ditimbun untuk persediaan. Kalau dari luar ‘kan ada retribusi atau ongkos yang lebih besar, jadi berpengaruh pada kenaikan harga beras ini,” lanjut Nuraedidin.

Di samping itu, Nuraedidin juga mengaku gembira atas kondisi demikian. Karena harga gabah kini naik ke Rp 7.000 per kilogram. Artinya petani bisa mendapatkan untung lebih banyak.

“Dengan naiknya harga gabah itu menjadi kebahagian bagi kami, karena dengan harga naik ini petani jadi untung. Untuk harga beras sendiri itu ranah Dinas Perdagangan. Kami kan tugasnya bagaimana memberdayakan para petani,” pungkas Nuraedidin.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv