“Memimpin organisasi itu kan kalau mau maju ya harus semangat. Hati pimpinan dan anggotanya harus sama-sama cerah, riang gembira. Itulah salah satu harapan kami,” tambah Iwa.
Sementara sinar matahari berjumlah sembilan karena secara aturan, formatur dalam PD Muhammadiyah minimal sembilan orang. PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya sendiri menetapkan 11 orang formatur, karena batas maksimalnya sebanyak 13 orang.
Baca Juga: Panitia Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Tasik Lakukan Pemetaan Lokasi
Adapun pohon bambu sedikitnya mengandung dua arti. Pertama, bambu sebagai lambang kesuburan, sama halnya dengan makna filosofis warna hijau. Kedua, bambu menandakan kriya, salah satu ciri khas Kabupaten Tasikmalaya yaitu kerajinan tangan anyaman bambu.
“Warna hijau juga melambangkan ketenangan atau keteduhan. Suasana ini penting sebagai karakter kepemimpinan Muhammadiyah yang tetap mengedepankan ketenangan berpikir dan rasionalitas. Membentuk angka XII karena ini Musda ke-12,” lanjut Iwa.
Makna logo Musda ke-12 ‘Aisyiyah juga tidak jauh dari itu. Lambang matahari sebagai pertanda kesiapan ‘Aisyiyah dalam menyongsong masa depan yang cerah dan mencerahkan.
“Yang beda mungkin dalam bentuk angka sepuluh (X), itu terinspirasi dari tugu lam alif, simbol yang ada di kompleks pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Kalau makna bambu dan warnanya relatif sama,” kata Iwa.
Perbedaan juga terletak pada kelopak matahari yang berjumlah 12. Itu menandakan Musda ke-12 ‘Aisyiyah. Di bawah kelopak matahari juga tersembunyi gambar perempuan berkerudung.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
