KAPOL.ID—Kabupaten Tasikmalaya mengalami banyak sekali kekosongan jabatan. Dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, jumlahnya lebih dari 100-an posisi. Bahkan 11 di antaranya posisi paling strategis di lingkungan OPD.
Sekretaris Komisi I DPRD, Deni Daelani mempertanyakan kenyataan tersebut. Ia secara spesifik menyoroti kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen.
Menurut Deni, Zen kurang mampu memerankan posisinya dalam tata kelola ASN. Padahal Sekda merupakan jenderalnya para ASN.
“Sekda selaku jendralnya ASN di pemerintahan dituntut untuk bergerak cepat mengatasi persoalan tersebut. Sebab dengan posisi jabatan Sekda yang strategis, artinya dapat melakukan komunikasi dan koordinasi ke atas maupun ke bawah,” ujar Deni, Kamis (27/5/2021).
Deni memandang, Sekda semestinya dapat menjadi mitra berpikir yang baik bagi bupati dan DPRD. Setidaknya Sekda dapat memberi bahan segala persoalan jabatan dan karier ASN terhadap bupati. Karena Sekda akan lebih tahu persoalan yang ada.
“Dari bahan masukan Sekda itu bupati dapat mempertimbangkan segala sesuatunya untuk mengeluarkan kebijakan; baik mutasi, rotasi, maupun promosi. Sampai saat ini mana? Gak ada, kan?” lanjutnya.
Deni bahkan menyayangkan sikap Sekda yang dinilainya sulit menjalin komunikasi yang efektif. Komisi I berkali-kali mengundangnya untuk rapat, tetapi berkali-kali pula tidak datang dengan alasan ada kegiatan.
Deni paham bahwa rutinitas Sekda sangat padat. Tetapi dalam melangsungkan birokrasi, Sekda tentu tidak bekerja sendiri. Ada yang dapat didelegasikan, seperti asisten daerah (Asda). Sekda mengurusi persoalan yang lebih penting.
“Yang lebih penting lagi, Sekda sebagai Panglima ASN harus mampu menerjemahkan apa yang menjadi visi-misi dari Bupati yang baru saja dilantik, kepada dinas dan ASN di bawahnya. Sebab birokrasi memiliki rantai komando seperti bentuk piramida. Di mana lebih banyak orang di bawah daripada di tingkat atas,” Deni menandaskan.