Oleh Orock Kappas
“Kesehatan situ gede semakin memburuk luka prabudilaya semakin akut sedangkan Kota Tasikmalaya krisis obat juga perawat sehingga harus dirujuk ke Propinsi Jawa Barat.”
Membicarakan aset pariwisata yang ada di Kota Tasikmalaya situ gede dan Prabudilaya bagi masyarakat, kelompok bahkan individu yang aktif peduli serupa membicarakan solusi melawan pandemi.
Dimana hadir keinginan, harapan dan perjuangan panjang menunggu kepastian yang samar.
Beberapa tahun lalu situ gede art festival disuguhkan sangat penuh kesederhanaan, dengan semangat kebersamaan, Patih Mangkubumi berusaha mengulas wajah kota melalui potensi seni dan budaya yang ada.
Entah itu menjadi virus atau vaksin pada akhirnya. Mungkin ada yang bertentangan namun tak sedikit pula yang merindukan.
Inilah kisah cinta segitiga yang saling merindukan namun sangat mengharukan tanpa saling bertukar kabar kesepahaman. Saya silahkan bahwa Situ gede dan Prabudilaya bukanlah anak semata wayang namun alangkah bijaknya bila semua pihak tidak terlalu mengabaikan.
Salah dua yang menjadi pertimbangan dalam menggali potensi Situ Gede dan Prabudilaya adalah seberapa jauh kita memahami dan menggali potensi kearifan lokal yang dikenal yang berkembang dan yang dimiliki oleh kita.
Potensi yang dimiliki oleh kotanya dari dulu sampai sekarang. Sehingga kita belum menemukan formula vaksin untuk seulas virus wajah Kota Tasikmalaya.
Usaha kecil kisah cinta segitiga ini ditulis, berupaya mengingatkan kembali beberapa pemikiran yang hadir dan sudah mencatatkan diri.
Baik sebagai pengamat seni dan budaya, kelompok, individu dan lain-lain. Sayang sekali jika sebuah kepedulian datang hanya ketika terdengar kabar akan adanya kucuran bantuan.
Maaf! Pribumi bukanlah anak tiri provinsi di rumahnya sendiri.Tak mungkin terjadi solusi tanpa lahir kontribusi kolaborasi.
Situ gede dan prabudilaya ada jangan sampai terasa binasa. Harga diri Kota Tasikmalaya adalah kehormatan kita semua.
Satu hal yang menjadi keyakinan saya, potensi Situ Gede dan Prabudilaya sangat luar biasa untuk diurai, beruntung sekali kita memilikinya.
Tetapi Kota Tasikmalaya akan merugi apabila kekayaan ini tidak segera dibenahi. Semoga saja kita tidak memilih untuk merugi.
Jadi ingat lirik lagu grup band coke pit maaf bila salah! “kota ini milik kita jangan pernah akan di lupa.”
“Cinta terlahir di kota ini rindu pun hadir mengusik sepi. Memori indah indah bersama di Tasikmalaya”.***