KAPOL.ID –
Pemerintah Kota Sukabumi melalui dinas terkait mengumpulkan pengusaha supermarket dan grosir, Rabu (18/3/2020). Pasalnya banyak informasi tentang kelangkaan dan penimbunan bahan pangan.
“Ini akan menjadi gejolak sosial di masyarakat yang tentu kita tidak harapkan. Makanya langsung mengevaluasi kesiapan ketersediaan dan strategi bahan pokok pangan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan, Rabu (18/3/2020).
Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, Perindustrian mengumpulkan pengusaha supermarket termasuk grosir yang ada di Kota Sukabumi. Agar mereka juga melakukan pembatasan ke setiap konsumen ketika akan memborong keperluannya.
“Hasil rakor ini akan disampaikan langsung ke pimpinan daerah. Kita juga sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi corona, termasuk menjelang puasa nanti,” ujarnya.
Andri menegaskan meminta masyarakat tidak memborong kebutuhan pokok secara berlebihan. Sebab stok pangan beberapa komoditas mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Beras masih mencukupi hingga bulan April mendatang, kecuali gula pasir. Pada dasarnya semua bahan pokok seperti minyak dan lain-lain relatif cukup aman. Kami menekankan kepada grosir dan supermarket supaya bisa membatasi konsumen yaitu satu sampai dua untuk per itemnya,” katanya.
Antisipasi lain, pihaknya akan menggelar bazar murah ditujukan pada masyarakat penerima manfaat ataupun daerah yang tergolong rawan pangan. Sekaligus menekan adanya lonjakkan harga. ***