KAPOL.ID – Pj. Bupati Maybrat Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos. M.Si mengatakan, PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Provinsi Papua Barat Daya didorong ikut membantu perbaikan rumah milik masyarakat eksodus.
Diketahui, soal bantuan rumah datanya ada 1.220 dan sekarang tinggal sekitar 700 unit.
Dikatakan, terbilang cukup lama masyarakat eksodus meninggalkan rumahnya.
Sehingga, saat ini rumahnya rusak seperti di bagian pintu, jendela dan sebagainya.
“Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat sudah memohon dukungan bantuan kepada PUPR melalui Perumahan Provinsi Papua Barat Daya,” ujarnya saat rapat bersama PUPR melalui Balai Perumahan Provinsi Papua Barat Daya, soal usulan bantuan perumahan di Kabupaten Maybrat, Senin (19/6).
Dikatakan, permohonan perbaikan rumah warga eksodus tersebut diantaranya ada di wilayah Aifat Selatan, Aifat Timur, Aifat Timur Selatan, Aifat Timur Tengah dan Aifat Timur Jauh.
“Kami berharap bisa di bantu melalui program PUPR.
Hal itu, untuk mendukung pelaksanaan tugas satgas di beberapa pos yang ada di kampung-kampung,” ucap Bernhard.
“Sesuai data ada 19 pos, dan kami minta satu rumah untuk sementara dipakai untuk tugas jaga. Dan, satu lagi untuk istirahat anggota TNI/POLRI,” ucapnya.
Rumah-rumah itu, kalau satgas sudah selesai bertugas, maka akan di kembalikan kepada masyarakat.
“Kita memohon agar Kementerian PUPR dapat mendukung dan membantu pembangunan di Maybrat,” ucapnya.
Sehingga, masyarakat eksodus yang sudah pulang bisa terlayani dengan baik.
“Pemerintah ingin agar masyarakat eksodus kembali ke kampungnya masing masing,” ujarnya.
Ikut hadir, Kadis Perumahan Kab. Maybrat, Plt. Kepala Bappeda Kab. Maybrat bersama Danrem 181/PVT dan Dandim 1809/Maybrat. ***
