“Makanya nanti kita luruskan dulu. Karena ini (Parigi sebagai tempat penemuan prasasti) kan bukan berdasarkan bukti yang ada, tetapi karena adanya kata-kata nu nyusuk. Nah yang membuat parit itu kemungkinan ada di situ. Apakah benar atau tidak, nanti para ahli sejarah yang akan menyimpulkannya,” tambah Ade.
Tapi, di mana pun lokasi pasti penemuan prasasti tersebut, tetap suatu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Toh Prasasti Gegerhanjuang termasuk 10 prasasti di Indonesia dengan usia paling tua.
Destinasi Wisata Sejarah
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga menyadari, apalah artinya penataan tempat jika materinya justru tudak sampai ke masyarakat. Maka, kata Ade, pihaknya akan menjadikan Gegerhanjuang bukan sekadar destinasi memperingati asal muasal Kabupaten Tasikmalaya; melainkan juga menjadi destinasi wisata berbasis sejarah.
“Saya menugaskan Pak Wakil Bupati supaya menjadi sesepuh dalam menjadikan Gegerhanjuang sebagai salah satu sentra wisata Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, luruskan dulu sejarahnya. Mudah-mudahan tahun ini saya akan terbitkan Keputusan Bupati untuk menyusun kepanitiaannya,” tandas Ade.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
