OPINI

Membangun Mental yang Tangguh, dalam Menghadapi Kehidupan yang Penuh Drakor

Jejep Falahul Alam

Oleh : Jejep Falahul Alam

Di era digital yang penuh dengan tekanan dan tantangan ini, memiliki mental yang tangguh adalah kunci menghadapi segala rintangan dalam hidup.

Apalagi tidak sedikit, kebanyakan orang melakukan adegan drama korea (drakor) hanya untuk mencapai ambisi pribadinya. Salah satu tujuannya untuk menjatuhkan mental lawan.

Selain itu pula, banyak orang mengalami gangguan mental akibat berbagai tekanan dan kesulitan yang dihadapi. Termasuk kegagalan dalam mencapai hajatnya.

Menghadapi masalah itu, dari pengalaman hidup saya. Langkah pertama yang penting adalah dengan berdoa kehadirat ilahi rabbi.

Kita harus percaya bahwa sebagai orang yang beriman hanya dengan berserah diri kepada Allah, hati yang terluka bisa ditenangkan.

Selain itu, pentingnya mengambil hikmah dari setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi.

Karena setiap kegagalan itu biasanya membawa pelajaran berharga yang dapat membantu seseorang tumbuh dan berkembang.

Hal ini penting, agar seseorang yang terkena mental, tidak terjebak dalam kesedihan dan putus asaan. Tapi tetap bersemangat untuk menghadapi tantangan berikutnya.

Dunia tidak akan kiamat meski kita gagal meraih dan menggapai impian yang belum terwujud.

Masih banyak jalan untuk meraih kesuksesan dari arah arah yang tidak disangka sangka sebelumnya.

Berikutnya, kita harus menjaga sikap ikhlas dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup.

Dengan menerima segala sesuatu itu sudah jalan takdirnya, adalah kunci untuk membangun ketenangan jiwa dan pikiran.

Jangan terus larut dalam kesedihan. Sebab jalan kehidupan itu masih panjang. Jika hati masih berkecamuk dalam duka, sebaiknya ambil wudhu lalu sholat. Setelah itu baca Alquran dan berdzikir.

Obati luka hati dengan menyebut kebesaran tuhan, insha allah hati menjadi tenang.

Dan Allah Swt yang maha segala segalanya pasti memberikan solusi atas masalah yang kita hadapi. Begitu pesan guru spritual saya.

Selain itu, saat mental kita terpuruk banyak omongan orang yang berseliweran baik itu positif maupun negatif. Menanggapi hal itu, kita abaikan saja.

Ada pesan yang mendalam dari Ali Bin Abi Thalib : Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu. Jadi ini yang harus dipegang agar kita tetap tenang di tengah omongan orang.

Kemudian, yang harus dilakukan juga harus terus mengasah kemampuan diri.

Kita harus percaya dan meyakini bahwa dengan memfokuskan diri pada tujuan dan kerja keras, seseorang dapat mencapai apa pun yang diinginkannya. Cepat atau lambat.

Penting juga untuk tidak memperbesar hal-hal sepele dalam hidup dan jangan lupa selalu menghargai diri sendiri.

Dengan menghargai diri sendiri serta tidak membandingkan diri dengan orang lain, itu dapat membangun kepercayaan diri dan kekuatan mental yang lebih kuat dan kokoh.

Hingga membuat jiwa kita tahan banting atas setiap persoalan yang terjadi.

Lalu, setelah jiwa kita terpukul. Raga atau tubuh kita perlu aktif bergerak dan berolahraga secara rutin.

Olahraga tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, namun juga dapat membantu meningkatkan ketahanan mental dan emosional seseorang.

Mungkin itu beberapa tips atau langkah dalam membangun mental yang tangguh, dalam mampu menghadapi segala rintangan dengan hidup tegar dan penuh optimis.

Yakinilah hujan itu pasti ada redanya, roda kehidupan itu berputar.

Tidak ada penyakit yang tak obatnya. Semoga bermanfaat meski semua itu tidak mudah untuk diamalkan. Karena membutuhkan waktu, motivasi dan disiplin.

Segala sesuatu itu membutuhkan proses. Dan proses itu tidak akan menghianati hasil.

Terakhir, Tentunya tulisan ini hanya pengalaman pribadi, jadi siapapun pasti memiliki pandangan yang berbeda.

Jadi tips ini buka sesuatu yang mutlak benar, hanya berbagi pengalaman. Haturnuhun. Semangat…

Exit mobile version