BUDAYA

Mendorong Masyarakat Sunda Menatap Jauh ke Depan

×

Mendorong Masyarakat Sunda Menatap Jauh ke Depan

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Ketua Panitia Pengarah Kongres Sunda 2020, Andri Perkasa Kantaprawira memandang polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila menjadi momentum pentingnya merevitalisasi tujuan bernegara yang sudah disepakati bersama dan tidak pernah diperdebatkan.

“Polemik itu menyadarkan kita kembali bahwa ada suatu hal yang belum selesai dituntaskan dalam proses berbangsa dan bernegara, sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945,” katanya.

Menurutnya, penyelenggara Kongres Sunda yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat Jawa Barat, memandang penting revitalisasi dari tujuan bernegara ini. Revitalisasi inilah yang ingin dijadikan landasan bagi pelaksanaan Kongres Sunda yang ingin mewujudkan Sunda Mulia Nusantara Jaya.

“Ke-Indonesia-an masyarakat Tatar Sunda, tidaklah perlu diragukan lagi. Melindungi segenap bangsa Indonesia, terkandung di dalamnya adalah melindungi kekayaan budaya dan adat istiadat. Juga terbukanya asipirasi budaya yang dinamis, misalnya keinginan mengganti atau mengembalikan nama provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Tatar Sunda,” kata Andri.

Demi kepentingan itu, menurutnya, dari Panitia Kongres Sunda 2020, bekerjasama dengan harian Pikiran Rakyat, menggelar “Sawalamaya”, Kamis, 16 Juli 2020, pukul 14.00 – 17.00 WIB melalui aplikasi Zoom, dengan tema“Mendorong Masyarakat Sunda Menatap Jauh ke Depan (Ngajurung Urang Sunda ka Jauhna) dalam Menghadapi “Perang Modern”.

“Satu hal yang perlu disadari bersama, kembali mencuatnya “pertarungan ideologi” ini, yang sebenarnya sudah selesai dengan diterimanya Pancasila sebagai Dasar Negara, merupakan dampak dari “perang modern”. Suatu pertarungan global yang menuntut kecermatan dan kecerdikan dalam menghadapinya,” ujarnya.

Ditandaskan, Sawalamaya ini dirasakan penting untuk mengajak semua komponen masyarakat, khususnya di wilayah Tatar Sunda, yang terdiri dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, kembali menyegarkan pemahaman bersama akan tujuan bernegara.

Pengantar Webinar akan disampaikan Dr. Yudi Latif (“Sunda Mulia, Menuju Nusantara Jaya”). Narasumber: Jenderal TNI (Purn.) Budiman, Laksamana TNI (Purn.) Dr. Ade Supandi, M.A.P, dan Komjen Pol (Purn.) Drs. Nanan Soekarna.

Sedangkan yang akan menjadi penanggap, Prof. Dr. Karim Suryadi,, Prof. Dr. Ganjar Kurnia, dan Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf. Sawalamaya itu akan dipandu Noe Firman (Pemred Pikiran Rakyat).