Miris, Pengidap HIV/AIDS Meningkat Cukup Tajam di Kabupaten Tasikmalaya

KAPOL.ID — Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya mencatat jumlah pengidap HIV/AIDS. Dalam lima bulan terakhir pada 2024 meningkat cukup tajam, mencapai 20 persen.

Peningkatan tersebut berdasarkan perbandingan antara Januari dengan Mei 2024. Pada Januari 2024, pengidap HIV/AIDS sebanyak 32 orang. Sementara pada Mei 2024 mencapai 781 orang.

Pengelola Program HIV-AIDS pada DKPP Kabupaten Tasikmalaya, Rina Parina mengemukakan bahwa kini pengentasan kasus HIV/AIDS menjadi perhatian serius Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tasikmalaya.

Adapun untuk merancang langkah-langkah penanggulangan penularan HIV/AIDS lebih luas lagi, KPA menggelar rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Harapannya terjalin sinergitas dan kolaborasi semua pihak.

“Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antar instansi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Sekretaris KPA Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat.

Saeful juga menjelaskan terkait strategi prioritasnya. Di antaranya melakukan sosialisasi kepada para remaja produktif. Karena kalangan inilah yang paling rentan.

Dengan demikian, KPA memandang bahwa kelompok remaja penting mendapatkan edukasi yang memadai tentang bahaya HIV-AIDS. Tentu mulai dari pencegahannya.

“Mari kita bersama-sama memerangi HIV-AIDS dengan cara melakukan tes HIV-AIDS, berperilaku seksual yang sehat, dan menghindari penggunaan narkoba,” Saeful mengajak semua pihak.

Mengingat HIV/AIDS bukan sekadar masalah kesehatan, Saeful atas nama KPA juga mengajak semua instansi untuk turut serta memerangi HIV/AIDS. Sebab penyakit ganas dan mematikan ini merupakan masalah sosial dan ekonomi juga.

“Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak untuk memerangi HIV-AIDS. Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tasikmalaya masih menjadi perhatian serius. Penting untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah,” tandas Saeful.