KAPOLID — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan menghimbau semua pihak untuk dapat menciptakan suasana kondusif di daerah pasca Pilkada serentak 2024.
Moderasi beragama kunci menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Imbauan ini disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Kalsel, KH Hafiz Anshari saat membuka Musyawarah Kerja lll MUI se Kalimantan Selatan, Minggu (8/12) petang di Banjarmasin.
“Kita semua harus membantu terciptanya situasi kondusif dalam nuansa baru kepala daerah hasil pilkada. Bagaimana kita ikut berkiprah membangun daerah,” tuturnya dihadapan 100-an orang peserta Mukerda III dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, seperti dikutip dari mediaindonesia.com, Minggu 8 Desember 2024
Mantan Ketua KPU RI ini menegaskan sesuai tema kegiatan Mukerda MUI, dituntut untuk memperkokoh peran dalam mengatasi persoalan masyarakat dan menjadi mitra kerja pemerintah yang lebih efektif.
“Toleransi beragama dan keberagaman harus dibangun,” jelasnya.
Dirinya berharap, MUI harus menjadi pelayan umat agar bisa lebih maksimal, agar mereka terbimbing dengan baik dan berakidah yang benar.
“MUI harus membimbing masyarakat beribadah benar serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah,” pungkasnya.
Kepala Biro Kesra Pemprov Kalsel, Fatkhan mengatakan peran MUI sangat penting sebagai mitra pemerintah. “Menjawab tantangan jaman, diera globalisasi dan kemajuan teknologi kita menghadapi dinamika sosial, arus informasinya tidak jelas, banyanya konten yang merusak moral. Karena itu diperlukan panduan keislaman, sehingg peran ulama sangat vital,” tuturnya.
MUI dapat menggaungkan nilai moderasi beragama yang merupakan kunci menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman umat. Peran dakwa yang adabtif mampu menjangkau generasi muda secara luas.
“Sinergi ulama dan umarah akan dapat mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat dan menciptakan suasana aman,” ujarnya. ***