BISNIS

Nasabah Bank bjb Dapat Hadiah Ratusan Juta Rupiah pada Undian Simpeda di Kota Pontianak

×

Nasabah Bank bjb Dapat Hadiah Ratusan Juta Rupiah pada Undian Simpeda di Kota Pontianak

Sebarkan artikel ini
Undian Nasional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) Periode I Tahun XXXV 2024, di Pontianak.*

 

KAPOL.ID –
Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menggelar acara Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) Periode I Tahun XXXV 2024, di Pontianak.

Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda, program undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Asbanda.
Kegiatan tahunan ini diikuti dan dihadiri oleh BPDSI.

Sebagai anggota Asbanda, Bank bjb turut berperan aktif dalam berpartisipasi dan menyukseskan kegiatan undian Simpeda setiap tahunnya.

Tabungan Simpeda, produk unggulan BPD, telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah nasabah dan saldo tabungan. Hingga akhir semester 1 tahun 2024, terdapat 6,87 juta nasabah dengan total saldo Rp 71,65 triliun, naik 8,87% dari periode sebelumnya.

Undian Nasional Tabungan Simpeda menyediakan total hadiah hingga Rp6 miliar setiap tahunnya dibagi menjadi dua periode. Setiap periode menyediakan hadiah sebesar Rp3 miliar, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah Tabungan Simpeda.

Nasabah bank bjb berhasil memenangkan hadiah ke-2 sebesar seratus juta rupiah. Hadiah ke-3 sebesar lima puluh juta rupiah sebanyak 2 orang, dan total puluhan juta hadiah hiburan lainnya.

Kegiatan ini berlangsung pada 7-9 Agustus 2024 dan bertepatan dengan Seminar Nasional BPDSI yang mengangkat tema “Ancaman Cyber Crime di Era Digital bagi BPD Se-Indonesia”.

Acara Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda dan Seminar Nasional, dihadiri oleh Direktur Utama, Direktur Pemasaran dan Pejabat Eksekutif dari BPD se-Indonesia. Berlangsung di Aula Garuda Gedung Pelayanan Terpadu Kantor Gubernur Kalimantan Barat, 7-9 Agustus 2024.

Seminar

Pada kesempatan tersebut berlangsung juga seminar bertema Ancaman Cyber Crime di Era Digital bagi BPD se-Indonesia.

Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah serangan siber di sektor keuangan. Dengan kerugian global mencapai lebih dari $4 miliar pada tahun 2023.

Hal ini menegaskan pentingnya memperkuat sistem keamanan digital dan meningkatkan kesadaran akan ancaman ini di kalangan anggota Asbanda.

Seminar dibuka dengan keynote speech dari Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK.

Kemudian narasumber dari Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Kalbar dan Pemimpin Infobank Media Group Eko Budi Supriyanto. Para pemateri membahas strategi menghadapi cyber crime dan pentingnya perlindungan data di era digital.

Seminar ini juga mencakup sesi panel yang membahas berbagai aspek digitalisasi dan keamanan siber. Para peserta seminar dapat berdiskusi langsung dengan para ahli dan narasumber mengenai tantangan dan solusi dalam menghadapi cyber crime.

Direktur Utama Bank bjb, Yuddy Renaldi, yang juga merupakan Ketua Umum Asbanda, menekankan perlunya inovasi dan pengembangan digitalisasi dalam layanan perbankan.

Saat ini, bank bjb telah menerapkan anti-fraud management system dan menerapkan berbagai macam teknologi keamanan. Seperti sistem keamanan berlapis (multi-layer security) dan sistem keamanan siber (cyber security) untuk memproteksi keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi digital di Bank bjb.

Nasabah juga diimbau untuk tidak pernah memberikan informasi data rahasia kepada siapa pun. Meliputi nomor PIN, user ID, kode OTP, kode akses. Lalu nomor Card Verification Value (CVV) yakni tiga digit terakhir di bagian belakang kartu kredit atau debit, dan tanggal kadaluarsa (expire date) kepada pihak manapun.

Kemudian, jika menemukan link dan transaksi mencurigakan ataupun pihak yang mengatasnamakan anggota Asbanda, termasuk Bank bjb, dapat langsung mengkonfirmasi ke berbagai saluran komunikasi resmi perusahaan.

“Era keuangan digital merupakan tantangan sekaligus peluang besar bagi BPD di seluruh Indonesia. Digitalisasi layanan perbankan tidak hanya membantu bisnis bank tumbuh berkelanjutan. Juga mendukung program-program pemerintah daerah,” ujar Yuddy.

Yuddy menambahkan bahwa BPD harus terus berinovasi untuk tetap relevan di tengah perkembangan teknologi.

BPD adalah kunci penopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai sektor.

“Kuatnya hubungan antara bank dengan pemerintah daerah turut menyukseskan transformasi digital yang dilakukan, termasuk memperkuat sistem untuk menangkal cyber crime,” tegas Yuddy.***