Nelayan Banten Mampu Bertahan di Laut Lepas Selama Delapan Hari

KAPOL.ID — Seorang nelayan asal Banten mampu bertahan di laut lepas, setelah kehilangan kendali atas perahunya dan terombang-ambing selama delapan hari. Nelayan tersebut bernama Makmur (63).

Makmur berasal dari Desa Binuangen, Kecamatan Malimping, Kabupaten Rangkasbitung, Banten. Setelah delapan hari berjuang untuk menepi, akhirnya mendarat juga di Pangkalan, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam keselamatan Makmur ada peran pertolongan Polisi Air (Polair) Kabupaten Tasikmalaya. Pada saat kejadian, Polair menemukan Makmur berlayar seorang diri.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya, AKP Asep Nurzaman mengemukakan bahwa penyebab Makmur terombang-ambing di Laut Selatan adalah kehabisan solar. Ia tidak bisa mengendalikan perahunya.

“Polair Polres Tasikmalaya berhasil selamatkan seorang warga nelayan Malingping Banten yang terombang-ambing di tengah laut selama delapan hari akibat perahunya kehabisan solar. Nelayan ini tidak bisa melanjutkan perjalanan karena faktor alam dan teknis,” terang Asep Nurzaman.

Asep melanjutkan bahwa Makmur berangkat dari Binuangeun Banten pada 23 Januari. Pada saat berlayar, sebetulnya Makmur sudah melakukan persiapan untuk beberapa hari. Ia berencana mengakhiri pencarian ikan pada 26 Januari.

“Pas solar habis, gelombang sedang tinggi. Sebetulnya korban ini sudah menurunkan jangkar di tengah laut. Tapi karena kencang angin jadi jangkarnya putus,” tambah Kasat Polair Polres Tasikmalaya, AKP Hari Sakti.

Untungnya selama delapan hari terombang-ambing di laut, perahunya tetap utuh, sampai perahunya tampak di perairan Cikalong dan ditemukan oleh Polair. Anggota Polair Polres Tasikmalaya dan Polsek Cikalong pun menyelamatkannya.

“Alhamdulillah kami bisa selamatkan. Kondisinya sehat dan baik. Anggota saya sudah berkoordinasi dengan Syahbandar di Banten, supaya anggota keluarganya menjemput ke Satpol Air Tasikmalaya di Cipatujah,” tandas Hari.