KANAL

Ngalap Berekah Habib Luthfi Kunjungi Tasik

×

Ngalap Berekah Habib Luthfi Kunjungi Tasik

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID –
Matahari sudah mulai condong ke arah barat, Rabu (26/8/2020). Suasana di Masjid Agung Kota Tasikmalaya dipenuhi masyarakat dan para santri yang hendak datang ke acara Habib Muhammad Luthfi.

Pengamanan kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, hingga Banser. Jalanan menuju Masjid Agung sudah mulai ditutup sejak azan zuhur.

Acara penyambutan dimeriahkan oleh grup marawis dari gabungan TNI dan Polri. Alunan lagu yang dibawakan menjadi pemanis siang hari itu.

Habib Luthfi dan rombongan yang baru tiba langsung disambut orang-orang dari berbagai kalangan berebut menciumi tangan Habib Luthfi.

Hal ini dipercaya oleh para santri adalah suatu bentuk dari ngalap berkah kiai. Bagi mereka ilmu yang didapatkannya karena hubungan batin antara santri dan kiai.

Dalam sambutannya, Habib Luthfi berpesan kepada seluruh yang hadir agar khususnya kaum muda untuk tidak sekalipun melupakan sejarah dan perjuangan para pendiri bangsa.

“Insya Allah, jika kita sering melihat diri sendiri, kita bisa turut mengurangi prasangka yang tidak terpuji.”

“Kita kaum muda tidak boleh melupakan sejarah itu,” ujar Habib Lutfi

Ia juga berharap agar masyarakat tetap menjaga serta terus mengajarkan kerukunan antar warga meskipun banyak berbeda pandangan.

Karena menurutnya ukuran seorang dalam berbangsa tergantung kecintaanya dengan tanah air.

Sebelumnya ia sudah berkeliling untuk melakukan silaturahmi kebangsaan ke sejumlah tempat ibadah, termasuk klenteng dan gereja di beberapa daerah.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menambahkan, jajaran pemerintah Tasikmalaya akan menjalankan apa yang dipesankan oleh Habib Luthfi.

Menurutnya kekuatan bangsa kita adalah menjaga keberagaman.

“Kita harus mampu menghormati perbedaan yang ada, dan sejauh mana kita bisa menghormati perbedaan yang ada, itulah bangsa kita.”

“Di situasi saat ini penetrasi media sosial, jangan sampai kita mudah terprovokasi dan mudah dipecah belah,” tandas Budi. (Pik)***