TASIKMALAYA, (KAPOL).- Pertemuan tertutup antara Komisi 1 DPRD Kota Tasikmalaya dengan peserta lelang jabatan atau yang lebih dikenal open bidding belum menghasilkan kesimpulan apapun.
Sebab, masih memerlukan keterangan banyak pihak sebelum mengambil keputusan.
“Kita hanya mendengar paparan mereka, mulai dari awal hingga terpilihnya di jabatan tersebut. Ini baru awal, karena nanti badan kepegawaian dan pansel akan disinkronisasi, baru nanti terlihat apakah it’s Ok, atau No OK,” kata Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Tasikmalaya, Enjang Bilawini seusai pertemuan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (12/11/2019).
Sementara Sekretaris Komisi 1, Anang Syafaat membeberkan ada kejanggalan dalam penentuan kursi setara kepala dinas tersebut. Hampir bisa disebutkan bagai sebuah sinetron.
“Kita akan godog dahulu informasi dari rekan-rekan peserta, tapi seperti sinetron ceritanya,” katanya yang diamini anggota lainnya, Dede S.Ip
Ketika disinggung mengapa pertemuan tertutup sedangkan DPRD meminta keterbukaan informasi, Dodo Rosada mengatakan ada alasan tersendiri.
Sebab bisa menimbulkan kekhawatiran karir para peserta yang mayoritas belum mendapatkan kesempatan duduk di kursi eselon 2.
“Takut diincar karena berbicara ini itu. Setidaknya ada bahan yang bisa ditindaklanjuti ke pertemuan dengan pansel ataupun kepegawaian,” katanya.
Setidaknya kita ingin menjaga motivasi rekan-rekan peserta untuk tetap maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Juga yang terpilih ini sudah memenuhi kualifikasi atau tidak,” ujar politisi PDIP ini menambahkan. (KP-11)***
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/