BISNIS

Operasi Pasar Murah Bawang Putih Menekan Inflasi

×

Operasi Pasar Murah Bawang Putih Menekan Inflasi

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Operasi pasar bawang putih di Pasar Astanaanyar digelar untuk menekan inflasi komoditas itu di Kota Bandung. Sebanyak 8 ton bawang putih juga dijual murah di Pasar Kosambi.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Satuan Tugas Pangan Jawa Barat, Satgas Pangan Kota Bandung, dan melibatkan importir bawang putih di Jawa Barat.

Kadisperindag Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan operasi pasar murah bawang putih ini sebagai upaya pemerintah dalam mengintervensi harga bawang putih di tingkat konsumen yang masih tinggi, yakni berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

“Melalui pelaksanaan operasi pasar bawang putih ini, diharapkan, terjadi intervensi harga dan mampu mengendalikan harga bawang putih di pasaran. Konsumen pun dapat membeli bawang putih dengan harga yang murah,” katanya.

Selain itu berdasarkan pantauan dari lima pasar, di Kota Bandung harga bawang putih masih berada pada kisaran harga Rp 40.000 sampai Rp 50.000. Padahal satgas pangan itu turun ke distributor, turun ke pedagang besar, sampai juga ke gudang importir di Karawang.

Harga bawang putih, sempat naik padahal stok bawang putih saat ini banyak dan mencukupi hingga awal atau pertengahan Maret 2020. Dalam operasi pasar murah tersebut, harga bawang putih dipatok sebesar Rp 28.000 per kilogram.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang sempat meninjau operasi pasar murah itu, menuturkan langkah itu bentuk kepedulian pemerintah  melalui  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperndag) untuk segera mengendalikan kelangkaan bawang putih.

Pola pengendalian yang dilakukan menurutnya sama seperti saat mengendalikan harga cabai merah.Jadi proaktif di bawah, pastikan suplai-suplai jangan terkendala dalam hitungan hari, sebelum harga meningkat kita sudah bisa intervensi.

“Buktinya saat cabe juga lebih baik dibandingkan Jakarta secara keseluruhan. Kebutuhan bawang putih ini, sama seperti kebutuhan bahan pokok yang lain. Orang Jabar itu  hasil surveinya sebagian pendapatan, pengeluaran terbesarnya itu untuk makan, perut. Jadi urusan sembako itu menjadi prioritas,” katanya.