KANAL

Pandemi Covid-19, Usaha Kuswoyo Terpuruk, Pegawai Dirumahkan

×

Pandemi Covid-19, Usaha Kuswoyo Terpuruk, Pegawai Dirumahkan

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Masa pandemi Covid-19 yang telah cukup lama melanda negri, termasuk di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, dampak buruknya cukup dirasakan sejumlah pengusaha.

Salah satunya pengusaha rumahan milik Kuswoyo yang beralamat di Kampung Babakan Jati RW. 01, RT. 02, Desa Padamukti, Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kuswoyo yang telah lama bergerak di bidang konfeksi dan memiliki jumlah karyawan sebanyak 23 orang ini, semenjak masa pandemi terpaksa harus mengurangi sebagian besar karyawannya, dan kini hanya tinggal 6 orang yang masih bisa dipekerjakan dirumahnya.

Alasannya pasti masuk diakal, karena dulu sewaktu keadaan normal perusahaan yang telah lama digelutinya bisa menghasilkan sebanyak 2.500 pasang jaket sauna yang sudah siap pemasarannya, ditambah berbagai jenis jaket serta kemeja seragam atau bermacam-macam kaos khusus pesanan.

Kini, Kuswoyo mengaku, setiap bulannya hanya mampu menghasilkan 1.000 pasang jaket sauna saja yang merupakan pesanan rutin dari salah satu perusahaan di Bandung, sementara pesanan-pesanan lainnya baik dari perorangan maupun berbagai lembaga sama sekali sudah tidak ada.

“Karena kami hanya bisa melayani permintaan 1.000 pasang jaket saja setiap bulan, maka dengan terpaksa saya pun harus bisa mengurangi sebagian besar pegawai. Bukan berarti tega, tapi keadaanlah yang memaksa,” tuturnya.

Kuswoyo pun mengaku, dengan hasil produksi yang hanya 1.000 pasang per bulan, keuntungannya hanya cukup untuk membayar listrik dan biaya makan sehari-hari, sambil berdoa dan terus berharap, pandemic Covid-19 dinegeri ini, khusunya di Kabupaten Garut bisa cepat berakhir.

“Makanya, meski tidak ada untung lebih, yang penting untuk kondisi sekarangmah, saya dan keluarga masih bisa makan, dan bisa mengamankan aset yang sudah ada jangan sampai dilelang. Semoga saja, corona cepat berlalu, dan kondisi ekonomi di negara kita segera berangsur pulih,” harapnya.

Satu hal yang menjadi harapan kedepannya, Kuswoyo meminta, Pemerintah lebih memperhatikan para pengusaha kecil, memberikan pembinaan yang rutin, memberi peluang memasarkan, bahkan jika memungkinkan, ikut serta memberikan andil dalam permodalan, mengingat setelah sekian lama nyaris gulung tikar, para pengusaha kecil sangat membutuhkan kembali permodalan, sebagai penunjang mereka untuk bisa bangkit lagi.

“Kalau saya Alhamdulillah, meskipun omset mengalami penurunan yang cukup drastis, tapi tidak sampai harus menjual asset yang sudah ada,” katanya.

Hanya mungkin perlu ada perbaikan-berbaikan mesin, karena sudah terlalu lama tidak digunakan.

“Tapi tidak sedikit, para pengusaha kecil yang lain, karena kehilangan omset, selain memberhentikan seluruh pegawainya, memberhentikan aktivitasnya, juga menjual seluruh asetnya,” tuturnya.***