KAPOL.ID –
Sambut baik suasana baru pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ratusan pelaku seni Tasikmalaya menggelar pentas seni yang berjudul Ngaruat.
Tema “Panyinglar mamala Nu Baris Tumiba” tersaji di Bukit Lestari, Leuwiliang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Sabtu (27/6/2020) malam.
Pantauan KAPOL.ID di lokasi, sejumlah petinggi penting Pemkot Tasikmalaya serta instansi terkait turut hadir.
Menurut ketua penyelenggara, H. Yusran Arifin, acara ngaruat ini sengaja digelar pasca PSBB Covid-19 selama 4 bulan.
“Tidak munafik selama PSBB Covid-19 selama 4 bulan lamanya, kita semua ditempa rasa khawatir,” katanya selepas acara, Minggu (28/6/2020) dini hari.
Ia mengatakan, sengaja membuat acara seperti ini. Selain untuk pelepas rasa takut, juga ajang silaturahmi. Di dalam setiap acara, sengaja dikemas dengan santai.
“Ada pentas puisi, kesenian bambu, jaipongan sampai kesenian modern pun turut kita sajikan,” jelasnya.
Ketika KAPOL.ID menanyakan arti Ngaruat, Yuran mengakui konsep kemasan acara memakai budaya sunda.
“Tapi kita hanya mengambil unsur budayanya saja, tidak menukik pada sebuah substansi,”
“Kalau dulu mah ruat itu sangat erat pada sebuah keyakinan, substansi acara kita itu berdoa secara syari saja,” terangnya.***