KANAL

PBNU dan MUI Dukung Palestina, Ajak Boikot Produk Terafiliasi Zionis

×

PBNU dan MUI Dukung Palestina, Ajak Boikot Produk Terafiliasi Zionis

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara tegas menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

Seruan ini tidak hanya berbasis prinsip keagamaan, tetapi juga dianggap selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia.

Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa yang berisi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan Israel dan gerakan Zionis.

“Komisi Fatwa MUI sudah menyatakan sikap bahwa kita boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari menolak dosa dan permusuhan karena Al-Qur’an jelas menyatakan, ‘Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa, jangan dalam dosa dan permusuhan’,” kata Kiai Anwar di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Kiai Anwar menambahkan, aksi Israel yang melakukan pencaplokan wilayah, genosida, dan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kezaliman yang tidak bisa dibiarkan.

“Membeli produk yang membantu kekuatan sangat zalim seperti ini tegas dilarang oleh Al-Quran, dilarang oleh Allah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menekankan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari nilai-nilai pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Masalah Palestina adalah bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri tapi melihat bangsa-bangsa di dunia juga merdeka,” kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya, dalam acara Iftar Talk bertema “Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump” yang digelar oleh Institute for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Dukungan MUI dan PBNU ini sejalan dengan sejarah panjang Indonesia yang sejak era Presiden Sukarno konsisten membela Palestina.

Pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia menjadi salah satu penggagas resolusi anti-kolonialisme yang salah satunya menyebut isu Palestina.

Kini, di tengah pelanggaran Israel atas kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemboman kembali atas wilayah itu, peran publik Indonesia dalam membela Palestina harus tetap dijalankan, terutama aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

“Saya ingin menyerukan kepada masyarakat untuk secara bersungguh-sungguh istiqomah melakukan boikot dengan tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim di sela acara “Taujihat Palestina: Membasuh Luka Palestina 2025” dua pekan lalu.

“Ini sangat penting karena menjadi salah satu cara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina.”

Sebagai panduan bagi umat, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah melakukan penelitian mendalam dan merilis daftar 10 produk yang layak diboikot.

Daftar ini disusun berdasarkan bukti dan argumen kuat mengenai keterkaitan perusahaan-perusahaan tersebut dengan dukungan terhadap Israel.

Danone Aqua disebut sebagai perusahaan yang layak diboikot  karena berinvestasi di perusahaan susu formula asal Israel, sementara Unilever tetap menjual produk Ben & Jerry’s di Israel.

Starbucks terlibat melalui investasi pemegang saham terbesarnya di perusahaan keamanan siber Israel.

McDonald’s dan Burger King diduga mendukung IDF dengan memberikan makanan gratis bagi tentara Israel.

Zara mendapat sorotan karena kampanye yang dianggap mengolok-olok Palestina.

Coca-Cola, Nestlé, Mondelez, dan Kraft juga dikritik atas keterlibatan mereka dalam ekonomi Israel.

YKMI mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi sebagai bentuk solidaritas Palestina. ***