KAPOL.ID–PC IMM Kabupaten Tasikmalaya menggelar aksi di depan Mapolres Tasikmalaya, Rabu (2/3/2022). Aksi tersebut sebagai wujud kepedulian atau solidaritas atas nasib yang menimpa warga Wadas.
Aktivis IMM Kabupaten Tasikmalaya menilai, tindakan represif dan intimidatif pihak kepolisian terhadap warga telah menciderai citra kelembagaan Polri. Lantaran semestinya polisi itu mengayomi dan melayani.
Harris Aufa Syah Alam selaku koordinator aksi mengemukakan, melalui aksi tersebut IMM hadir untuk mengingatkan; bahwa tindakan represif dan intimidatif mencerminkan lunturnya nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan bentuk cemoohan terhadap nilai-nilai demokrasi.
“Sudah berulang kali rakyat harus meregang nyawa karena bersuara. Saudara kami, Immawan Randy dan Immawan Yususf Kardawi wafat dengan tembakan di dada kanannya saat menggelar aksi di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara, 25 September 2019 silam,” ujar Harris.
Sementara dalam konteks Wadas, Purwerejo, Jawa Tengah; PC IMM Kabupaten Tasikmalaya melihat gelagat yang sama. Lantaran pihak kepolisian melakukan pengepungan terhadap warga Wadas yang menolak tambang andesit.
Atas dasar tersebut, PC IMM Kabupaten Tasikmalaya menyatakan:
- Mengutuk keras peristiwa pembunuhan aktifis Erfaldi di Sulawesi Tengah.
- Mengecam segala tindakan represif oleh aparat Kepolisian Polda Jateng pada masyarakat Wadas, Purwerejo.
- Menuntut hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku penembakan dan keterbukaan informasi publik terkait penyelesaian kasus tersebut.
- Menuntut aparat kepolisian menjamin nilai-nilai hak asasi manusia dan demokrasi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
- Meminta aparat Polres Tasikmalaya agar menggunakan pendekatan humanis, dialogis dan tidak intimidatif dalam mengawal aksi.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
