SOSIAL

PD Muhammadiyah Kabupaten Tasik Tanam Bibit Alpukat, di Atas Tanah Wakaf Seluas 1 Hektare

×

PD Muhammadiyah Kabupaten Tasik Tanam Bibit Alpukat, di Atas Tanah Wakaf Seluas 1 Hektare

Sebarkan artikel ini
Bibit Alpukat
Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Iwa Kurniawan menanam bibit alpukat di Sariwangi. (Foto: Istimewa)

KAPOL.ID — Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya melakukan penanaman bibit alpukat, Minggu (24/3/2024). Bibit ditanam di atas tanah wakaf seluas 1 hektare.

PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya sendiri memiliki banyak tanah wakaf berupa lahan pertanian. Salah satunya terletak di Kampung Nagrog, Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi.

Dari sekian banyak tanah wakaf dari sebagian anggota Keluarga Kancana yang bermukim di Bandung, ada satu bidang tanah berupa tegalan. Luasnya lebih kurang 1 hektare. Sejauh ini di atas tanah itu tumbuh tanaman liar yang tidak bernilai ekonomi.

“Kami sengaja melakukan penanaman bibit alpukat ini untuk mendayagunakan tanah wakaf yang selama ini kosong. Melalui kegiatan ini kami jadi bisa memberdayakan petani atau masyarakat,” terang Iwa Kurniawan, Ketua DP Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Senin (25/3/2024).

Secara teknis, penanaman bibit alpukat bisa terealisasi atas kerja sama antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dengan MPM PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya. MPM PP Muhammadiyah membelikan sebanyak 300 batang bibit alpukat.

Bibit Alpukat
Jamaah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya bersama PMP PP Muhammadiyah menunjukkan kebersamaan selepas menanam bibit alpukat. (Foto: Istimewa).

Sementara pelaksana teknis perawatannya, PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya menyerahkan ke Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sariwangi. PC Muhammadiyah Sariwangi kemudian menggerakkan anggota dari tiap Pimpinan Rantingnya.

Adapun untuk MPM PP Muhammadiyah, perkebunan alpukat tersebut akan menjadi pilot projek. Karena itulah MPM PP Muhammadiyah memasok mulai dari dana pembelian bibit, proses perawatan, hingga rencana pemasaran saat pohon itu berbuah.

“Jadi, karena ini merupakan pilot projek bagi MPM PP Muhammadiyah, nanti akan ada pemantauan dan bimbingan secara terus menerus. Tujuannya supaya para petani bisa melakukan pemeliharaan pohon tersebut tumbuh subur dan berbuah. Pemasaran pun akan dibantu saat pohon tersebut berbuah dengan baik,” tambah Iwa.

Pada kesempatan tersebut juga berlangsung jihad kedaulatan pangan melalui pelatihan pertanian terpadu. Petani mendapat pembekalan bagaimana supaya dapat meningkatkan produksi pertanian.

Guna mendukung kesuksesan program tersebut, MPM PP Muhammadiyah membentuk sebuah lembaga bernama Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam). Inilah wadah koordinasi antar petani Muhammadiyah.

“Jatam ini sepenuhnya berhubungan dengan petani. Para petani Muhammadiyah bisa berkoordinasi dan berbagi informasi di dalamnya, yang memudahkan mereka mengetahui strategi bertani. Dengan demikian para petani dapat mengatasi masalah-masalah pertanian yang solutif,” Iwa menandaskan.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv