KAPOL.ID — Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Fapet Unpad) mengadakan pelatihan bagi 30 Juru Sembelih Halal (Juleha) di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Senin (9/12/2024).
Pelatihan Juleha bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sekaligus sertifikasi halal bagi para juru sembelih di seluruh kecamatan sebagai bagian dari upaya mendukung visi Sumedang Sehati (Sejahtera, Agamis, dan Demokratis).
Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli menyampaikan pentingnya pelatihan sebagai langkah konkret untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya makanan yang halal.
Ia juga mengatakan, bahwa para Juleha selama dua hari tidak hanya dilatih untuk profesional, tetapi juga mendapatkan sertifikat halal.
“Ini langkah awal untuk memastikan semua proses penyembelihan sesuai syariat Islam, demi mendukung kesehatan, keamanan, dan kehalalan pangan di Sumedang,” ujarnya.
Selain pelatihan Juleha, kata Yudia, Pemda Sumedang juga berencana membangun Rumah Potong Hewan (RPH) modern pada 2025 yang diharapkan menjadi sebuah pusat penyembelihan hewan sesuai standar halal dan kebersihan.
“RPH modern ini akan menjadi fasilitas pendukung penting. Para Juleha bersertifikat nantinya akan terlibat langsung di RPH ini untuk memastikan kualitas penyembelihan yang sesuai syariat,” katanya.
Yudia menegaskan, kegiatan pelatihan menjadi momentum edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya kehalalan pangan, termasuk sifat kritis masyarakat saat berbelanja atau makan di restoran.
“Pelaku usaha juga harus sadar. Jika tidak memiliki sertifikat halal, masyarakat sebaiknya mencari alternatif lain. Ini untuk memastikan kesehatan dan kehalalan tetap terjaga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan, Tono Suhartono, menjelaskan bahwa pelatihan Juleha dirancang agar minimal di setiap kecamatan terdapat satu Juleha bersertifikat.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan menyimak materi dari para narasumber. berdiskusi, sampai memperhatikan penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat Islam.
“Dengan adanya Juleha bersertifikat, Sumedang siap mendukung pemasaran produk UMKM berbasis hewani. Hal ini juga memastikan penyembelihan dilakukan di fasilitas yang bersih dan sesuai aturan, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tutur Tono.
Ia mengatakan, kolaborasi dengan Unpad memberikan penguatan pada sisi keilmuan dan praktik berbasis riset.
“Tim dari Unpad menghadirkan pendekatan teknis dan metode penyembelihan yang tidak hanya syar’i, tetapi juga memperhatikan aspek kesejahteraan hewan (_animal welfare_),” ucapnya.
Dengan mayoritas penduduk Muslim (99%), Sumedang menargetkan menjadi pusat ekosistem halal di Jawa Barat. Kolaborasi antara Pemda dan Unpad dalam pelatihan Juleha menjadi salah satu langkah strategis untuk merealisasikan visi tersebut.
“Pelatihan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan. Kami ingin memastikan Sumedang menjadi daerah yang agamis, sejahtera, dan siap bersaing dengan daerah lain dalam produk halal,” tutupnya