KAPOL.ID –
Penari asal Kota Tasikmalaya tampil di tempat pertunjukan legendaris Ramayana Balet Purawisata Yogyakarta, Jumat (09/04/2021).
Mereka menampilkan tari ketuk tilu berjudul Gaplek kepada penonton yang hadir malam itu. Usai penampilan epik penari dari Ramayana Balet berjudul Hanoman Obong, dan Hilangnya Dewi Sinta
Sekretaris Dinas Porabudpar Kota Tasikmalaya, Rita Melya mengatakan penampilan para penari merupakan rangkaian dari Apresiasi dan Pentas Seni seniman Tasikmalaya.
Salah satu memasarkan seni Tasikmalaya agar dikenal lebih luas tak hanya daerah sendiri.
“Bisa tampil di sini disaksikan wisatawan sangat luar biasa. Yogya ini merupakan salah satu pusat budaya di Indonesia.”
“Kita berharap seni Tasik lebih dikenal di nusantara dan mancanegara. Menjadi kebanggaan datang ke sini bisa memberikan persembahan tarian kehidupan masyarakat Jabar,” katanya.
Pimpinan Ramayana Balet Purawisata, Dahanan mengatakan sejak berdiri 10 Agustus 1976, tak pernah berhenti menampilkan pertunjukan tari.
Tahun 1984 menjadi tontonan televisi warga Jerman, bahkan 15 kru pernah tiga bulan tampil di negara Swiss dan Spanyol selama tiga bulan.
“Saat pandemi covid-19, kita taat kepada pemerintah. Tetap menggunakan protokol kesehatan untuk penonton pertunjukan.”
“Turis asing belum banyak, sekarang masih didominasi wisatawan domestik,” paparnya.
Walaupun tidak sebanyak penonton sebelum pandemi, lanjut dia, pertunjukan tetap berjalan sesuai spirit melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Kalau sebelum pandemi, rata-rata 100 pengunjung setiap malam. Paling banyak sampai 400 orang,” kata Dahanan.
Pada kesempatan tersebut, selain penari asal Tasikmalaya juga tampil penabuh alat musik Saron, Gunawan Wibiksana. ***