KAPOL.ID — Pemerintah Desa (Pemdes) Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu menyambut gembira hadirnya bantuan Program P2T (Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu) sumur dalam yang berasal dari BBWS Citarum.
Program tersebut, telah sukses dan terwujud tanpa ada kendala.
Disampaikan Kuwu Desa Kertawinangun, Nuryasa alias O Yess.
Ia mengatakan, realisasi program tersebut dikerjakan selama 45 hari kalender, dari segi pengerjaannya juga sudah sesuai prosedur yang berlaku.
Sehingga dirinya berharap, hasil dari pembangunannya pun akan berguna dan bermanfaat bagi warga Desa Kertawinangun secara keseluruhan.
“Alhamdulillah, kami merasa bersukur, atas sudah terealisasi dan terwujudnya bangunan penampung air yang berasal dari Program P 2 T sumur dalam BBWS Citarum ini, dari jadwal realisasinya selama 45 hari kalender (1,5 bulan), dari Progressnya sudah tepat waktu tanpa kendala,” terang Kuwu O Yess, panggilan akrabnya, kepada forkowas.id Rabu (15/01/25) di kantornya.
Dikatakan dia, warga Desa Kertawinangun yang sebagian berprofesi sebagai petani, sangat mengharapkan akan terjaminnya sumber mata air untuk areal pesawahannya.
Maka dari itu, kata O Yess, pasca dibangunnya bak penampung air program P2T tersebut, petani tidak lagi mengeluhkan terkait tidak adanya sumber air untuk sawah mereka.
“Luas area pesawahan di Desa Kertawinangun ini adalah 75 Hektare, maka perlu adanya pasokan air yang sistematis dan masif, kalau hanya mengandalkan dari jadwal yang bergiliran, saya pesimis hasil panen tidak akan bisa maksimal, maka dengan adanya program P 2 T ini, saya optimis seluruh areal pesawahan di desa ini akan bisa tercover semua dari sistem pembagian airnya,” jelas O Yess.
Ditambahkan O Yess, adanya bantuan program ini bukan hanya jadwal pembagian air untuk area pesawahan saja yang bisa tercover.
Namun penyedian air baku untuk warga juga sudah bisa terpenuhi, karena program tersebut kali pertama yang diterima didesanya.
“Pasokan air dari bak penampungan hasil program P2T ini bukan saja hanya untuk area pesawahan semata, tapi kebutuhannya untuk air baku bagi warga sehari-hari, seperti MCK, sekitar 80 KK sudah bisa menikmati manfaat dari program ini,” pungkas Kuwu O Yess.
Sementara Bayani, Ketua TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Program P2T menambahkan, dengan adanya program tersebut, kebutuhan air baku untuk warga dan petani bisa tercukupi, apa lagi disaat musim kemarau melanda.
Ia berharap, manfaat dari program tersebut dapat dirasakan warga dan juga petani.
“Mudah-mudahan untuk masalah kekurangan air di Desa Kertawinangun ini bisa terpenuhi dengan adanya program P2T dari BBWS Citarum, Provinsi Jawa Barat ini, kalaupun tiba musim kemarau, maka pasokannya juga berasal dari program ini. Sehingga petani tidak lagi kekurangan air untuk area pesawahannya,” ucap Bayani, di amini Babinsa Desa Kertawinangun, Sertu Bisri.
Bayani juga berharap, kedepan semakin banyak bantuan program yang berpihak kepada masyarakat, khususnya bagi petani. (Mansur Kurdi/Forkowas)***