KAPOL.ID – Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, melakukan peninjauan ke gudang dan kios di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai langkah proaktif untuk memastikan stok pupuk bersubsidi terpenuhi menjelang musim tanam.
Petrokimia Gresik, sebagai bagian dari Pupuk Indonesia Grup, telah menyiapkan lebih dari tiga kali lipat stok pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah.
Hingga Januari 2024, Pupuk Indonesia Grup berhasil menyediakan 5.978 ton pupuk bersubsidi di Majalengka, termasuk 5.499 ton Urea dan 479 ton NPK Phonska.
Dwi Satriyo menekankan bahwa stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani Majalengka selama beberapa pekan ke depan, terutama mengingat penundaan musim tanam akibat keterlambatan musim hujan.
“Musim tanam di beberapa daerah di Indonesia mundur, termasuk di Majalengka karena musim hujan datang terlambat dari prakiraan tahun-tahun sebelumnya, sehingga petani yang mestinya sudah mulai menanam, tapi baru dimulai sekarang. Alhamdulillah berdasarkan pantauan kami di Majalengka, perusahaan telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani,” ujar Dwi Satriyo kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
Dwi Satriyo juga menegaskan komitmen Petrokimia Gresik terhadap Program Percepatan Tanam Kementerian Pertanian untuk mendukung produktivitas nasional dan menjaga ketahanan pangan.
Pupuk bersubsidi ini akan disalurkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan penekanan pada kelompok tani yang terdaftar dalam SIMLUHTAN dan menggarap lahan maksimal dua hektare.
Petrokimia Gresik juga memberikan solusi bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi dengan menyediakan pupuk nonsubsidi.
Upaya ini sejalan dengan blusukan Direksi Petrokimia Gresik ke beberapa daerah lain di Indonesia, termasuk Kebumen, Bojonegoro, dan Ngawi, untuk memastikan kesiapan stok pupuk di seluruh Indonesia.
Dwi Satriyo berharap petani dapat mengoptimalkan stok pupuk tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik juga sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi. Semua pupuk tersebut juga berada di Lini III, Distributor, dan Kios,” ujar Dwi Satriyo.
Sementara itu, dalam beberapa pekan terkahir, Direksi Petrokimia Gresik juga melakukan blusukan ke beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kebumen, Bojonegoro, dan Ngawi.
“Kesiapan yang hampir sama juga ada di kabupaten/kota lain di Indonesia. Kami berharap petani bisa mengoptimalkan stok tersebut dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian,” pungkasnya. ***