BIROKRASI

Pj Bupati Maybrat Datangi Sumedang, Kupas Soal Stunting dan SPBE

×

Pj Bupati Maybrat Datangi Sumedang, Kupas Soal Stunting dan SPBE

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu diskusi bahas stunting dan SPBE dengan Sekda Sumedang Herman Suryatman.

KAPOL.ID – Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Provinsi Papua Daya, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos, M.Si melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang.

Kunjungan tersebut, membahas Stunting dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Jumat (10/2).

Kedatangan Pj Bupati Maybrat disambut Sekda Sumedang, Herman Suyatman.

Ditemui usai acara, Bernhard mengatakan bahwa kunjungannya ke Kota Tahu Sumedang dalam rangka belajar cara menekan angka stunting.

“Saya menilai upaya Pemkab Sumedang dalam menekan kasus stunting ini luar biasa. Bahkan sudah seperti yang dilakukan pemeritah lokal di Cina, berbasis digital dan menggunakan artificial intelligence,” ungkap pria kelahiran Manado itu.

Ia menjelaskan, kunker ini dalam rangka studi tiru penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta penanganan stunting dan replikasi sistem pengelolaan pemerintahan di Kabupaten Sumedang.

Menurut Bernhard, Pemkab Maybrat ingin melihat dan belajar terkait strategi dan program di Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting.

“Jadi intinya kami ingin melihat dan belajar bagaimana strategi serta program yang dilaksanakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Sumedang, kemudian kita aplikasikan di Maybrat,” katanya.

Ia menyebutkan, menangani stunting sudah menjadi tugas dirinya di Maybrat, dengan harapan membantu pemerintah pusat, agar diangka nasional mencapai 14 persen.

“Tadi dipaparkan pak sekda, Kabupaten Sumedang ini pada tahun 2018 angka stuntingnya 32,2 persen, dan hebatnya di tahun 2022 bisa menurunkan di angka 8,27 persen, ini yang mesti kita tiru,” ungkapnya.

Maka demikian, imbuhnya, Pemkab Maybrat ingin mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang sehingga bisa menurunkan angka stunting begitu fantastis.

Sementara itu, Sekda Sumedang, Herman Suyatman mengatakan, berkat kerja keras semua pihak, akhirnya Kabupaten Sumedang bisa menurunkan angka stunting.

“Kami mendapat apresiasi dari Kemenkes. Bahkan beberapa waktu lalu Pak Bupati pun dipanggil secara resmi oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk memaparkan apa yang menjadi program kami sehingga stunting kami bisa turun secara signifikan,” kata Herman.

Dikatakan Herman, salah satu strategi yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting adalah melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dengan PT. Telkomsel dalam membangun aplikasi bernama “Simpati” yakni Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi.

“Aplikasi Simpati ini menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang, mulai dari pencatatan data ibu hamil hingga pemberian gizi untuk anak,” tuturnya.

Ia menerangkan, bersama Sawala Foundation sebagai mitra kerja PT. Telkomsel, Pemda Sumedang telah melakukan pelatihan penggunaan aplikasi Simpati sekaligus pendistribusian Smartphone berikut kartu kuota kepada 1.704 kader posyandu dan 277 kader pembangunan manusia.

“Selain itu kami juga memberikan pelatihan kepada petugas gizi di Puskesmas serta melakukan pendampingan, kunjungan lapangan dan konsultasi online melalui Whatsapp Group,” terangnya.

Herman menyebutkan, aplikasi Simpati telah membawa Kabupaten Sumedang mendapatkan berbagai penghargaan.

“Penghargaan yang kami peroleh yakni terbaik I kategori Kabupaten dengan kerja terbaik dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Jawa Barat dan kabupaten paling replikatif tingkat Jawa Barat tahun 2020, 2021 dan 2022,” jelasnya.

Selanjutnya Kabupaten Sumedang menjadi pemenang ke-2 nasional penghargaan inovasi cegah stunting 2021 kategori teknologi yang diselenggarakan oleh BKKBN bersama asosiasi Dinas Kesehatan seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy And Governance (HIPPG).

“Lalu penghargaan public service of the year Jawa Barat 2021 (e-Simpati) dari Markplus. Inc dan terbaik III dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi tingkat nasional regional II tahun 2020,” tuturnya.

Sekda juga memaparkan mengenai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Sumedang yang di dalamnya mencantumkan berbagai jenis data mulai dari absensi ASN, perkembangan desa, perkembangan kecamatan, transformasi digital, sampai pada data stunting.

Sekda menyebutkan, Kabupaten Sumedang terus membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi indformasi dalam rangka mewujudkan SPBE yang unggul

“Kami memiliki beberapa aplikasi untuk mendukung pemerintahan, salah satunya aplikasi e-Office yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahan,” tuturnya.

Sekda menyebutkan, sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika berkunjung ke Sumedang bahwa Sumedang merupakan masa depan transformasi Digital Jawa Barat.

“Dengan sebutan itu kami berkomitmen untuk terus membuat Sumedang menjadi lebih maju dengan transformasi digital,” tegasnya.

Sekda berharap kedua kabupaten bisa saling berbagi ilmu dalam transformasi digital untuk sama-sama diterapkan di daerahnya masing-masing dan bisa terus bersinergi.

“Kita lakukan step by step. Caranya bisa dengan menugaskan Diskominfo untuk melatih dan sharing ilmu serta menjadi fasilitator untuk pembuatan aplikasi yang akuntabel,” ujar sekda.

Sekda juga menjelaskan bahwa persoalan transformasi digital bukan hanya pada sumber daya manusianya saja, tetapi juga pada mentalitasnya.

“Kalau kita hanya ngitung SDM-nya gak akan ada ujungmya. Makanya kita menggali dari tujuannya. Nanti SDM pun mengikuti,” tandas sekda seraya mengatakan pihaknya berencana mengunjungi Kabupaten Maybrat. ***