KAPOL.ID –
Optimalisasi barang milik daerah tentu akan memberikan sumbangsih terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Melalui sensus barang milik daerah tentu aset tersebut dapat terinventarisir dan terdata dengan baik.
“Aset-aset itu harus terkelola dengan baik, tercatat dan terdata secara rinci. Karena bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).”
“Jangan sampai kita tidak mau memanfaatkan aset yang kita miliki sendiri,” ucap Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah seusai membuka persiapan sensus, Rabu (14/6/2023).
Ia menuturkan, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani sempat mengutarakan ada sekira Rp 11 ribu triliun aset negara yang tidur alias tak termanfaatkan.
“Saya challenge untuk level kota, seberapa banyak aset yang sudah terberdayakan. Kalau tidak termanfaatkan maka rasanya kita merugi,” katanya.
Cheka mengatakan, sensus setiap lima tahun sekali ini sangat penting. Dan berharap menjadi perhatian seluruh kepala OPD. Jangan hanya pengurus-pengurus BMD yang tahu
“Dayagunakan, berdayakan. Bagaimana bisa memberdayakannya kalau tidak tahu asetnya?,” jelasnya.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya juga sudah memiliki aplikasi untuk memonitoring database barang milik daerah.
Aplikasi Bisma (Barcode Information System Mobile Apps) akan membantu dalam pengecekannya.
“Sensus ini penting untuk menopang aplikasi tersebut. Kalau datanya enggak ada atau tidak diupdate, tentu tidak akan muncul,” jelasnya.***
