PESANTREN

Polisi dan Jurnalis Ajak Wali Santri Pesantren Al Hikamussalafiyyah Bijak Bermedsos

Polisi dan Jurnalis memberikan materi soal UU ITE dan hoaks kepada wali santri Pesantren Al Hikamussalafiyyah, Sumedang.

KAPOL.ID – Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyyah menggelar silaturahmi bersama orang tua atau wali santri, Minggu (16/10/2022).

Kegiatan tersebut, digelar di lapangan pesantren tepatnya di Desa Sukamantri, Kec. Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang.

Terpantau, ada sekitar 500 orang tua santri ikut menghadiri kegiatan tersebut.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyyah, KH. Sa’dulloh dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang tua santri yang telah hadir pada kesempatan itu.

Menurut dia, tujuan digelarnya kegiatan tersebut selain silaturahmi pihak pesantren dan wali santri, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bukan hanya momen silaturahmi, pihaknya memanfaatkan acara tersebut dengan penyampaian materi terkait bahaya Hoaks dan UU ITE.

“Itu, sebagai upaya meningkatkan pemahaman wali santri terkait hoax dan UU ITE,” ujarnya.

Karena, tidak sedikit persoalan muncul di medsos yang diantaranya di pesantren, menyebar di medsos.

Ternyata, ujar dia, kebenarannya belum pasti yang juga informasinya bohong .

Karena, pernah beredar video dengan narasi berbeda yang latarnya bangunan pesantren Al Hikamussalafiyyah.

Hal semacam itulah yang harus menjadi pemahaman semua pihak, termasuk wali santri.

Dikatakan, nara sumber dari Polres Sumedang diwakili Ipda Tri Suno selaku Kanit II Satreskrim Polres Sumedang dan Azis Abdullah merupakan Ketua Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (FORKOWAS).

Ipda Tri Suno mengajak para wali santri untuk bijak dalam bermedia sosial.

Karena, semua telah diatur dalam Undang Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE).

Jadi, jika salah melangkah dalam bermedsos, maka akan ada kaitannya dengan hukum.

“Jangan menebar kebencian di medsos hingga berujung konplik. Semua ada korelasinya dengan hukum,” ujarnya didampingi Kapolsek Tanjungkerta, Iptu Sukardi.

Sementara, Azis Abdullah menjelaskan lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi berita hoaks.

Pertama, agar hati-hati dengan judul provokatif, kedua cermati alamat situs, periksa fakta atau tabayyun, cek keaslian objek (gambar) dan terakhir ikut serta dan menyerap informasi hoaks kepada ahlinya. ***

 

Exit mobile version