OPINI

Potensi Kota Tasikmalaya Menjadi Lokomotif Pertumbuhan Priangan Timur

×

Potensi Kota Tasikmalaya Menjadi Lokomotif Pertumbuhan Priangan Timur

Sebarkan artikel ini

Oleh R. Yunandar R Eka Perwira, ST, ME
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat

Kota Tasikmalaya yang berjuluk Kota Santri menggenggam peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif, wisata halal, dan lokomotif pertumbuhan di Priangan Timur.

Tasikmalaya dianugerahi kekayaan budaya dan tradisi yang tercermin dalam berbagai produk ekonomi kreatif. Industri fashion, kerajinan tangan, dan kuliner khas Tasikmalaya telah meraih ketenaran baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis memandang komitmen pemerintah dalam pengembangan sektor ini dengan berbagai program pendampingan dan fasilitasi akses permodalan, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Keberadaan pesantren dan masjid bersejarah di Tasikmalaya, didukung oleh budaya religius yang kuat, menjadikan kota ini sebagai destinasi wisata halal terdepan di Jawa Barat. Tasikmalaya juga menjadi salah satu dari sedikit kota yang memiliki penghayatan agama begitu kuat dan jiwa enterpreneur yang baik.

Program Tasikmalaya Halal Tourism yang digalakkan pemerintah mendapat dukungan luas dari masyarakat dan media massa, mengukuhkan peran Tasikmalaya dalam industri pariwisata yang ramah muslim.

Sebagai kota terbesar di Priangan Timur, Tasikmalaya memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Pembangunan infrastruktur yang terus diperkuat, berkat kerja sama antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat, menjadi kunci untuk meningkatkan konektivitas dan menarik investasi baru ke wilayah ini.

Sebagai pusat kegiatan perekonomian di wilayah Priangan Timur, tentu menuntut kesiapan akan fasilitas yang memadai. Salah satunya fasilitas penginapan dan rumah makan, sehingga investor mau berlama-lama berada di Kota Tasikmalaya.

Penulis memandang untuk menjaga daerah sebagai pusat perekonomian itu perlu kerja sama dan peran aktif pelaku usaha. Diantaranya usaha perhotelan maupun usaha makanan dan minuman.

Pemerintah daerah juga harus terus mendorong peningkatan investasi dari luar agar mau berinvestasi di Kota Tasikmalaya yang akhirnya akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Stabil

Selain itu, Tasikmalaya menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil selama satu dekade terakhir. Laju pertumbuhan mencapai 5,23 persen dan Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi, mencapai 75,47 pada tahun 2023. Capaian ini menandakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Industri kreatif Tasikmalaya memancarkan keunikan lokal ke tingkat nasional melalui produk-produk seperti kerajinan, fashion, dan kuliner khas. Kreativitas ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkaya identitas budaya kota.

Sektor pariwisata Tasikmalaya terus mengalami pertumbuhan, ditandai dengan peningkatan jumlah hotel dan penginapan. Kemudian rata-rata lama menginap wisatawan, dan jumlah kunjungan wisatawan nusantara. Upaya pemerintah dalam pengembangan infrastruktur, promosi wisata, dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci kesuksesan sektor ini.

Sebagai pusat pendidikan Islam, Tasikmalaya menawarkan beragam pesantren yang tidak hanya berperan dalam penyelenggaraan pendidikan. Tetapi juga dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya kota.

Kontribusi pesantren dalam membentuk karakter dan keberlanjutan pembangunan kota tidak dapat dipandang sebelah mata.

Ini membuat Kota Tasikmalaya menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka di Tanah Air.

Visi pembangunan Kota Tasikmalaya sebagai pusat ekonomi kreatif, wisata halal, dan lokomotif pertumbuhan Priangan Timur tidaklah sekadar impian.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan positif dari media massa, Tasikmalaya siap menapaki jalan menuju masa depan yang gemilang, memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat di Jawa Barat. ***