BIROKRASI

Produk Setaman Cinta Mejeng di Gelar Pangan Murah

×

Produk Setaman Cinta Mejeng di Gelar Pangan Murah

Sebarkan artikel ini
Gelar Produk dan Pangan Murah berlangsung selama dua hari di Gedung Creative Center Tasikmalaya kawasan Dadaha.*

KAPOL.ID –
Setelah peluncuran pada Juli 2023 lalu, program sejuta tanaman pangan cegah Inflasi Kota Tasikmalaya (Setaman Cinta) hasilnya mulai terlihat.

Beberapa komoditas pangan tersebut
mejeng di Gelar Produk Pertanian dan Pangan Murah yang berlangsung di Gedung Creative Center Tasikmalaya, Minggu (8/10/2023).

Salah satu kelompok tani dari Perum Kotabaru Kencana Cibeureum, Aldi Juliansyah mengatakan, kelompoknya mendapat kesempatan untuk pengembangan beberapa komoditi pertanian.

Saat ini lebih dari dua ribu bibit bawang merah tengah disemai melibatkan pemuda setempat.

“Selain setaman cinta, kebetulan kita juga setahun terakhir ini intens di beberapa komoditi. Seperti pakcoi, kol, selada, cabai, tomat di pekarangan rumah.”

“60 persen kita jual untuk masyarakat di lingkungan sekitar. Semuanya memanfaatkan lahan pekarangan anggota,” ucapnya.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, upaya program tersebut untuk mengatasi inflasi dari beberapa komoditas.

Semenjak diluncurkan, ternyata dari pekarangan dan lahan sempit dapat menghasilkan produk pangan.

“Di gelar pangan ini, kami berharap masyarakat dapat meniru untuk mengatasi inflasi. Yakni menjaga ketersediaan dan pasokan pangan,” ucapnya.

Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana mengatakan, setidaknya ada 10 kelompok dalam program setaman cinta pada gelar produk yang berlangsung sejak kemarin.

“Kegiatan ini juga sekaligus menjadi rangkaian HUT ke-22 Kota Tasikmalaya. Kami berkolaborasi dengan Bank Indonesia Tasikmalaya dan elemen lainnya,” katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengatakan, selain komoditi hortikultura, juga ada beras kualitas medium dengan harga Rp10.900/Kg.

Begitupula edukasi pertanian hingga penggunaan transaksi non tunai melalui QRIS.

“Ini bagian dari upaya menjaga stabilitas harga pangan strategis di Kota Tasikmalaya khususnya menjelang akhir tahun,” katanya.***