KAPOL.ID – Puncak arus mudik lebaran diprediksi PT Angkasa Pura (AP) II akan terjadi pada 30 April 2022 mendatang dengan jumlah penumpang 170.000-175.000 orang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin mengatakan, AP II sangat mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang di masa angkutan lebaran tahun ini yang mulai berlaku sejak 22 April hingga 10 Mei mendatang.
“Pada 22 April pergerakan penumpang di 20 bandara PT Angkasa Pura II mendekati 160.000 penumpang, kami perkirakan puncak mudik pada 30 April, jumlahnya mendekati 170.000 – 175.000,” kata Awaluddin saat meninjau persiapan posko angkutan Lebaran, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Sabtu (23/4/2022)
Ia menuturkan, Antisipasi perlu dilakukan karena memang angkutan lebaran kali ini yang pertama kali dilakukan setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi.
“Jadi, kami akan sangat antisipatif untuk melihat kondisi dan kesiapannya,” kata dia.
Dengan prediksi itu, AP II sendiri telah mempersiapkan segala hal demi kenyamanan dan keamanan penumpang. Posko angkutan lebaran juga telah dibangun di 20 bandara di wilayah barat Indonesia.
Tidak hanya puncak arus mudik, AP II juga telah mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus balik.
Arus balik sendiri kata Awaluddin diprediksi terjadi pada 8 Mei 2022.
“Kita juga sudah antisipasi arus balik di tanggal 8 Mei 2022 yang kami perkirakan pada masa itu pergerakan penumpang mencapai 200.000 penumpang,” ujarnya.
Masih kata Awaluddin dari data di atas, pergerakan penumpang di 20 bandara AP II masih belum normal jika dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19, tahun ini total pergerakan penumpang baru mencapai 87 persen dibandingkan pergerakan penumpang tahun 2019 lalu.
“Kalau ditanya recovery rate terhadap angkutan lebaran saya ingin mengatakan pergerakan penumpang di angka 87 persen pada tahun ini dibandingkan tahun 2019.” ujarnya
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang PT Angkasa Pura II mendirikan posko angkutan Lebaran. AP II juga menyiagakan 5.700 personel di 20 bandara dibantu 600-700 personel bantuan dari TNI-Polri.
“AP II akan memastikan implementasi Standard Operational Prosedur (SOP) berjalan efisien, infrastruktur dan fasilitas bandara, baik dari di sisi udara maupun terminal,” ujarnya. ***
