BANJAR, (KAPOL).- Suasana Terminal Tipe A Kota Banjar yang ramai dengan keluar masuknya kendaraan umum antar kota dan provinsi nampak berbeda pada Rabu, (11/09/2019) sore.
Suasana tegang dan mencekam ditempat tersebut, lantaran adanya pembajakan sebuah bus yang disusupi sekelompok orang yang melakukan penyanderaan terhadap para penumpang di bus itu.
Kejar mengejar serta baku tembak tidak terelakan antara komplotan pembajak dengan Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) Yonif Raider 323/Buaya Putih Kostrad.
Kejadian bermula dari Pos Gatur Jembatan Baru (Jembar), dimana para pembajak yang diberhentikan oleh pihak Kepolisian melawan untuk tidak mau diperiksa.
Komplotan pembajak melawannya dengan melesatkan sebuah tembakan kepada pihak Kepolisian, dan direspon balik oleh pihak Kepolisian.
Insiden baku tembak yang terjadi, membuat pihak Kepolisian kemudian meminta bantuan kepada Yonif Raider 323/BP Kostrad.
Dengan cepat, Satuan Penanggulangan Teror bergerak mengejar komplotan pembajak tersebut.
Dalam waktu singkat, Satuan Gultor Yonif Raider 323/BP Kostrad kemudian berhasil melumpuhkan para komplotan. Dan para sandera semua berhasil diselamatkan.
Kepanikan warga masyarakat disekitar lokasi kejadian baku tembak antara komplotan pembajak dengan Satuan Penanggulangan Teror Yonif Raider 323/BP Kostrad berangsur kembali tentram dan damai.
Manakala telah berhasil dilumpuhkan komplotan pembajak.
Aksi yang terjadi tersebut merupakan bagian dari pelatihan prajurit Yonif Raider 323/BP Kostrad dalam simulasi pembebasan sandera di dalam bus. Hal itu diungkapkan Komandan Batalyon Infanteri Raider 323/BP Kostrad, Mayor Inf Afriandy Bayu Laksono, S.Sos., M.I.Pol., usai kegiatan.
Mayor Inf Afriandy mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan latihan rutin yang dilaksanakan oleh para prajurit Yonif Raider 323/BP Kostrad.
Salah satunya yakni dengan latihan pembebasan tawanan di sebuah bus.
“Tujuan dari latihan ini adalah untuk memelihara kemampuan perorangan dan kemampuan di dalam satuan itu sendiri. Kita harus siap siaga mampu dalam waktu dan tempat kontijensi yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Untuk latihan tersebut, Mayor Inf Afriandy menjelaskan bahwa sudah dilaksanakan selama dua minggu. Namun tiga hari ini merupakan latihan puncaknya.
“Kita belajar dan mengajarkan tempat-tempat yang berbeda-beda. Tadi malam adalah bangunan, hari ini Bus, dan nanti malam didalam kereta api yang sedang berjalan,” ujarnya.
Mayor Inf Afriandy berharap, dengan latihan yang dilakukan para prajurit ini dapat meningkatkan kemampuan perorangan maupun satuan ataupun tingkat kompi prajurit Raider 323 Buaya Putih.
“Saya memiliki harapan kepada prajurit-prajurit saya siap pakai untuk segala kontijensi yang ada. Kalau harapan dihadapan masyarakat saya menunjukan bahwa kami Yonif Raider 323 siap untuk melindungi masyarakat dan tentunya Neara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (KAPOL)***