KAPOL.ID – Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Singasari, Kecamatan Taraju, kembali harus mengelus dada menelan kekecewaan.
Itu terjadi setelah saldo di kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini menjadi Program Sembako sebesar 200 ribu, saat digesek di e-waroeng kembali kosong.
Kucuran program bantuan dari pemerintah pusat yang di sediakan di e-waroeng, berupa Beras 10 kg, daging ayam 1 kg, kentang 1 kg, tahu 2 bungkus dan jeruk 1 kg, yang mereka harapkan guna menyambung hidup kembali hanya bisa dilihat saja numpuk di e-waroeng. Dan warga pun kembali pulang dengan tangan hampa.
Salah satu keluarga Penerima Manfaat yang saldo kartu KKS nya kosong, Ade Suryati (40) didampingi suaminya Wawan Setiawan (42) warga kampung , Cipicungkoneng, Rt 20/5 Desa Singasari, Kecamatan Taraju, mengatakan saldo kosong bukan kali ini saja.
“Tapi sudah 5 kali pencairan atau 5 bulan tidak mendapatkan bantuan pemerintah berupa paket sembako,” kata ibu dua anak Kamis (7/5/2020 ) di rumah nya.
Paket sembako dari program BPNT tersebut sangat dibutuhkan untuk makan sehari hari suami dan kedua anaknya. Karena suaminya sejak tahun 2005 kedua penglihatannya mengalami kebutaan dan sejak itu untuk menutupi kebutuhan kedua anak dan suami nya jadi tanggung jawabnya.
Ade sendiri sejak suami mengalami musibah, bekerja di salah satu pabrik di wilayah Bandung. Namun dampak virus corona atau covid -19 sudah 2 bulan dirumahkan oleh pihak perusahaan. Kini untuk keperluan sehari hari terpaksa ngutang ke warung tetangga.
Pemilik e-waroeng KENCANA, Saprudin penyalur BPNT untuk wilayah Desa Singasari kecamatan Taraju, membenarkan adanya saldo BPNT yang kosong. Selain Ade masih ada 50 KPM lebih yang saldo kartunya BPNT nya kosong.
“Bahkan ada diantaranya yang sudah 1 tahun tapi untuk penyaluran program PKH selama ini tidak ada kendala,” katanya. (Abdul Jalal)***