BUDAYA

SUMEDANG: Gerakan Seniman Masuk Sekolah, Kadisdik Sebut Geliatkan Potensi Seni Siswa

×

SUMEDANG: Gerakan Seniman Masuk Sekolah, Kadisdik Sebut Geliatkan Potensi Seni Siswa

Sebarkan artikel ini
IST

KAPOL.ID – Pagelaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kabupaten Sumedang Tahun 2023 dilakukan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat Kemendikbudristek bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.

Bahkan, kegiatan tersebut berkolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sumedang, Kodim 0610 Sumedang serta Panitia Cultural Center Cijengkol.

Pelaksanaannya di Taman Budaya Cijengkol Cultural Center (CCC) Dusun Cijengkol, Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas, Sabtu 14 Oktober 2023.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, DR. Dian Sukmara mengatakan kegiatannya berupa gerakan seniman masuk sekolah.

“Gerakan seniman masuk sekolah, sebuah program pusat yang didesain serta diselenggarakan secara berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah,” ujar Dian.

Adapun secara fungsional bahwa GSMS itu untuk memberikan satu penguatan kepada para siswa dengan hadirnya seniman- seniman yang ada di daerah.

Sehingga, mereka memberikan pemahaman yang terintegrasi antara apa yang dialami juga dihadapi di tengah-tengah masyarakat dalam pengembangan seni yang ada.

“Jadi, seni-seni yang dihadirkan disini adalah seni seni yang memiliki keunggulan lokal atau kejembaran lokal. Sehingga dapat memberikan kekayaan pengetahuan baru bagi para peserta didik khusus,” ucapnya.

Di sisi lain bahwa seni harus masuk sekolah, karena sentuhan seni itu bisa mengembangkan sebuah kemampuan emosional para siswa.

Artinya akan semakin terlatihnya kepekaan emosional siswa dan memberikan suatu penguatan kepada kecerdasan emosi.

Dan memberikan satu kemampuan di dalam mengakses informasi secara lebih baik, lebih cepat, lebih utuh, lebih holistik.

“Sehingga informasi yang ada itu tidak hanya merupakan sebuah alternatif- alternatif saintis, elektual. Tapi bisa membawa warna emosional spiritual dalam pembentukan akhlak para siswa yang merupakan target dari merdeka belajar yaitu pembentukan karakter para siswa,” ujar dia.

“Untuk GSMS ini, hanya pilot project beberapa sekolah kita sudah masuk ke angkatan kedua,” tuturnya.

Di angkatan kedua ini ada 20 sekolah untuk jenjang SMP, sedangkan untuk angkatan pertama dulu itu pernah masuk tingkat jenjang SD.

Namun kedepannya terus  berkelanjutan, sehingga bisa merata dari setiap sekolah hanya disisi lain ini sebuah pilot project.

“Kedepannya bagaimana pemerintah daerah bisa memfasilitasi untuk setiap program seniman masuk sekolah ini,” ucapnya.

Dikatakan, yang jelas adanya sinergitas antara seniman seniman dengan edukasi atau bimbingan pendidikan yang ada di lembaga pendidikan.***