BUDAYA

SUMEDANG: Seni Reak Keliling Kampung Bangunkan Warga Sahur

Ssniman reak di Jatinangor beraksi membangunkan warga sahur saat ramadan.

KAPOL.ID – Tradisi unik ditemui di Sumedang saat membangunkan warga sahur di bulan ramadan.

Seperti halnya yang dilakukan warga Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kab. Sumedang Jawa Barat.

Setiap hari, para pemuda di Dusun Cikeruh, Dusun Ciawi dan Dusun Warungkalde Desa Cikeruh tersebut, membangunkan warga untuk melakukan persiapan makan sahur dengan cara keliling sambil menabuh dogdog maupun beduk.

Mereka berkeliling mulai pukul dua sampai pukul setengah empat dinihari.

Selain di Desa Cikeruh, terpantau juga seperti di Dusun Mekarasih, dan Dusun Margalaksana Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor melakukan hal yang serupa.

Tidak hanya di wilayah Jatinangor Kab. Sumedang, ada juga beberapa tempat di Rancaekek seperti halnya di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kab. Bandung.

Dari pantauan di lapangan, saat malam minggu akan lebih ramai daripada malam-malam biasa.

Seperti yang dilakukan oleh Seni Reak Kuda Lumping Tugu Mulya dan Seni Reak Kuda Lumping Sri Cahaya Tunggal.

Mereka berkeliling kampung dengan formasi full memakai sinden, terompet, gendang, beduk, kenong, goong dan lainnya.

Tampilannya, seperti saat pentas di acar ahajatan pada umumnya.

Della Aprilliani, salah satu sinden seni reak mengatakan, kegiatan seperti itu sangat bermanfaat.

Karena, para ibu-ibu rumah tangga bisa bangun lebih awal untuk menyiapkan makan sahur.

Bahkan, para pedagang makanan pun bisa siaga menyiapkan makanannya untuk dijual saat waktu sahur.

“Kegiatan membangunkan sahur ini juga bisa menjadi salah satu penghasilan tambahan bagi sinden ataupun seniman seniwati yang lainnya disaat bulan ramadan ini,” tutur Della, Kamis 6 April 2023.

Hal senada dikatakan sinden seni reak lainnya, Viviani Nurafni Lestari atau yang lebih akrab disapa Vivi Gemoy.

Ia menilai hal seperti ini bernilai positif untuk membantu masyarakat agar tidak kesiangan bangun untuk makan sahur.

“Warga juga bisa sambil menikmati hiburan ketika mempersiapkan makan sahurnya,” ujarnya.

Apalagi saat ramadan itu siang harinya tidak ada pertunjukan seni seperti pada hari-hari biasa. (Wawan Setiawan)***

Exit mobile version