Tabah, SDN Tamanggung Selenggarakan KBM Secara Lesehan Hampir Sedekade

KAPOL.ID — Dari generasi ke generasi, siswa SDN Tamanggung harus rela belajar dalam keterbatasan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang terletak di Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya itu berlangsung lesehan.

Parahnya, siswa SDN Tamanggung belajar sambil duduk di atas ubin, lesehan, tanpa alas sama sekali. Mebeler seperti bangku dan kursi sekolah sudah lama rusak total.

Kondisi prihatin tersebut sudah terjadi setidaknya sejak 2014. Artinya hampir satu dekade sampai hari ini.

Operator sekaligus guru SDN Tamanggung, Asep Sugianto mengemukakan bahwa sebagian besar mebeler sekolah kini menumpuk di gudang. Siswa kelas 3 dan kelas 5 sama sekali tidak bisa menggunakannya.

Sementara siswa kelas lainnya, yaitu kelas 1, 2, 4 dan 6; masih bisa belajar menggunakan kursi dan meja. Itupun dalam kondisi tidak ideal. Selain mebeler itu hasil perbaikan alakadarnya, juga siswa harus berbagi satu meja untuk tiga orang.

Ruang kelas di SDN Tamanggung juga tidak lengkap. Hanya ada empat kelas yang tersedia. Sementara total siswa sebanyak 83 orang.

“Ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Kusen sudah rusak, atap sudah bocor. Siswa kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas Kepala Sekolah, tanpa mebeler apa pun. Sedangkan kelas 2 terpaksa bergiliran dengan kelas 1,” ujar Asep, Selasa (9/1/2024).

Asep juga menegaskan bahwa SDN Tamanggung sudah lama tidak mendapatkan bantuan rehab atau pembangunan ruang kelas baru. Padahal sudah melayangkan berbagai permohonan bantuan.

Di pihak lain, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin mengaku sudah mengetahui kondisi SDN Tamanggung. Bahwa sekolah tersebut kekurangan mebeler dan ruang kelas.

“Kami akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggaran yang minim,” kata Ahmad Solihin.