PESANTREN

Tafaruqan 1446 H: Momen Haru Perpisahan Santri Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri

×

Tafaruqan 1446 H: Momen Haru Perpisahan Santri Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri

Sebarkan artikel ini
Pimpinan Pesantren Nurul Huda Cikandri Sedang Foto Bersama Santri. Foto: Dokumentasi Pesantren

KAPOL.ID – Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri menggelar acara Lailatul Muwadda’ah 1446 H, sebuah tradisi perpisahan santri menjelang Hari Raya Idul Fitri. Acara yang penuh haru ini berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025, di Aula Pondok Pesantren, mulai pukul 17.00 WIB hingga dini hari.

Sebanyak 60 santri dan santriyah turut serta dalam kegiatan ini. Acara juga dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren, Kyai Asep Muhibin, serta perwakilan Dewan Guru, Kyai Lukmanul Hakim. Tradisi tahunan ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sebelum para santri kembali ke kampung halaman masing-masing.

Rangkaian Acara Lailatul Muwadda’ah

Acara dimulai dengan buka puasa bersama, diikuti dengan salat Magrib, Isya, dan Tarawih berjamaah. Setelah itu, santri mengikuti mushofahah (salam perpisahan) dan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Dalam sambutannya, Kyai Asep Muhibin berpesan agar para santri selalu menjaga nama baik pesantren di mana pun berada.

“Sebagai santri, kita harus menjaga marwah dan nama baik pesantren di mana pun berada. Ilmu yang telah didapat di pesantren harus diamalkan dengan baik, dan kebiasaan yang telah dibentuk selama di sini harus tetap dijaga. Semoga perpisahan ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan baru yang penuh keberkahan.” tegasnya.

Senada dengan itu, Nur Aziz mengingatkan para santri untuk memanfaatkan momen perpisahan ini dengan sebaik mungkin.

“Tafaruqan atau muwadda’ah ini adalah momen satu tahun sekali. Gunakan kesempatan ini untuk membentuk mental positif, bermaaf-maafan, dan menjalankan amanah yang diberikan kepada kita,” ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri, Kyai. Asep Muhibin (Kiri) dan Kyai. Luqmanul Hakim (Kanan) Sedang Memberikan Sambutan. Foto: Dokumentasi Pesantren

Malam Penuh Keakraban dan Hiburan

Sebelum memasuki sesi hiburan, santri mengikuti tawasul bersama. Berbagai kreasi santri pun ditampilkan, mulai dari pidato, sholawat, hingga ngabodor (humor khas pesantren). Suasana haru dan penuh kebersamaan mewarnai malam perpisahan ini.

Sebagai penutup, pada pukul 03.00 WIB, panitia membagikan hadiah bagi para pemenang berbagai lomba, seperti MCC Battle Champions, Lomba Pidato, Lomba Sholawat, Lomba Al Barjanzi, Lomba Tahlil, serta Lomba Bola Voli.

Lailatul Muwadda’ah: Tradisi yang Terus Berlanjut

Bagi sebagian santri, ini menjadi perpisahan terakhir sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

“Momentum ini luar biasa. Kami merasa sangat dekat satu sama lain dan berharap acara ini terus diadakan setiap tahun,” ujar salah satu santri.

Harapannya, Lailatul Muwadda’ah dapat terus menjadi tradisi tahunan Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri, menjaga silaturahmi, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara para santri.***