BUDAYA

Taufik Ajak Generasi Z dan Milenial Lestarikan Bahasa Sunda

×

Taufik Ajak Generasi Z dan Milenial Lestarikan Bahasa Sunda

Sebarkan artikel ini
Penampilan Sastrawan Godi Suwarna pada Gelar Wicara Ngamumule Budaya Priangan di Bale Sukapura Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Senin (27/11/2023).*

KAPOL.ID –
Seninan asal Tasikmalaya Taufik Fathurohman ajak generasi Z dan milenial melestarikan bahasa sunda. Jangan malu karena takut salah, sebab merupakan bahasa daerah yang harus dilestarikan.

“Agar terus belajar, undak usuk bahasa. Terus gunakan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya saat Gelar Wicara Ngamumule Karya Budaya Priangan di Bale Sukapura Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Senin (27/11/2023).

Ia mengatakan, bahasa sendiri merupakan salah satu kearifan lokal yang perlu mendapat perhatian. Terlebih bahasa daerah menjadi perbincangan di berbagai kalangan karena mulai hilang.

Pada kesempatan tersebut, tak hanya Taufik saja yang menjadi narasumber. Adapula sastrawan Godi Suwarna yang tampil dengan penampilan sajak bertajuk Palestina.

Kemudian peluncuran dan diskusi buku ‘Pesona Batik Priangan’ yang dipandu Asep M. Tamam dan karya Nunu Nazarudin, ‘Hiburan di Tasikmalaya Kemarin Dulu’.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, M. Alam Maulana mengapresiasi para narasumber yang berkontribusi dalam berbagai upaya pelestarian budaya Priangan.

“Keberagaman budaya di Priangan menjadi suatu tantangan tersendiri untuk melestarikannya. Terlebih lagi dalam melestarikan budaya membutuhkan sumber daya manusia yang tidak boleh terputus.”

“Generasi ke generasi harus terus ikut serta dalam melestarikan budaya itu sendiri. Tantangan tiap generasi dalam melestarikan budaya pun semakin sulit,” ucapnya.

Ia menuturkan, Bank Indonesia melalui Perpustakaan Bank Indonesia ikut mendorong pelestarian budaya melalui penerbitan Buku Pesona Batik Priangan.

Buku tersebut merupakan hasil karya masyarakat Priangan Timur dan sekitarnya yang mengangkat budaya batik Priangan.

“Buku ini merupakan wujud kepedulian dan apresiasi tinggi terhadap budaya lokal Priangan.”

“Kami turut bangga menjadi bagian dalam upaya melestarikan budaya batik Priangan dan mengabadikan kreativitas warga Priangan,” katanya.

Disamping itu juga, dengan pendampingan program batik sukapura dan kerajinan mendong yang telah diekspor ke berbagai negara.

“Pagelaran kreasi priangan timur
sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan UMKM berbasis kearifan dan potensi lokal,” ujarnya.***