SOSIAL

Tidak Ditemui Ketua DPRD saat Aksi, PC IMM Kabupaten Tasik Mengaku Kecewa

×

Tidak Ditemui Ketua DPRD saat Aksi, PC IMM Kabupaten Tasik Mengaku Kecewa

Sebarkan artikel ini
Aktivis PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melangsungkan dialog dengan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Erry Purwanto, terkait sejumlah isu mutakhir yang bertalian dengan pemerintahan, baik lokal maupun nasional, Selasa (29/9/2020). (Foto: kapol.id/Amra Iska)

KAPOL.ID–Aksi demonstrasi aktivis PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Tasikmalaya diterima Wakil Ketua DPRD, Erry Purwanto, dan sejumlah anggota Komisi II. Aksi yang bertalian dengan Hari Tani Nasional tersebut berlangsung Selasa (29/9/2020), di ruang paripurna.

Selepas aksi, Ketua PC IMM Kabupaten Tasikmalaya, Roni Mardyana mengatakan bahwa ada yang membuatnya kecewa. Yaitu ketidak hadiran Ketua DPRD untuk menemui para mahasiswa yang hendak menyampaikan aspirasinya. Sekalipun mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD.

“Simbol DPRD tentu adalah ketuanya. Sementara kali ini Ketua DPRD tidak menemui kami. Ini bukti bahwa Ketua DPRD pun tidak ada itikad baik terhadap kami, atau tidak menganggap kami sebagai elemen masyarakat sipil di Kabupaten Tasikmalaya,” kata Roni.

Kedatangan PC IMM ke gedung dewan membawa berbagai persoalan. Pertama, soal isu pertanian. Aktivis IMM meminta DPRD untuk mengawal penerapan Perda PLP2B secara serius. Karena IMM memandang bahwa saat ini tidak ada keberpihakan dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terhadap pertanian atau petani.

“Buktinya kian kemari lahan produktif kian menyusut, karena selalu terjadi alih fungsi lahan produktif menjadi gedung atau perumahan. Istilahnya tanam jagung tumbuh gedung. Makanya kami tunjukkan keresahan kami ini di sini,” sambungnya.

Roni juga memaknai aksi IMM itu sebagai gerakan moral untuk mengingatkan pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif. Sebab selain menyoroti isu pertanian, IMM juga menyatakan sikap menolak pengesahan RUU Omnibus Law; serta meminta pemerintah agar lebih trasparan terkait penggunaan anggaran Covid-19.

“Kami juga mengutuk tindak represif aparat kepolisian terhadap aktivis yang menyuarakan aspirasinya, seperti yang menimpa Randi. Kami tidak mau ada Randi-Randi lainnya yang sampai meregang nyawa tertembus peluru panas,” pungkas Roni.

Dari sekian isu yang dikemukakan aktivis IMM, Wakil Ketua DPRD, Erry Purwanto hanya menanggapi isu yang berkaitan dengan sektor pertanian. Ia mengaku sepakat bahwa fenomena alih fungsi lahan produktif mesti menjadi perhatian bersama.

“Memang alih fungsi lahan ini juga sudah menjadi perhatian pemerintah. Kita kan sudah punya Perda PLP2B. Artinya kita juga peduli. Karena ketahanan pangan juga menjadi prioritas yang harus pemerintah perjuangkan. Salah satu visi-misi Kabupaten Tasikmalaya kan soal pertanian juga,” ujar Erry.

—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/