KAPOL.ID–Berhati-hati dalam memilih makanan. Mengetahui kualitas dan kebersihan makanan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menghindari keracunan makanan.
Keracunan maknan sendiri dapat diakibatkan oleh mikroorganisme infeksius yang memiliki lebih dari 250 bakteri, virus serta parasit yang mengakibatkan terjadinya keracunan makanan.
Melansir dari suara.com, kondisi keracunan makanan dapat masuk ke dalam kasus ringan, karena penderita dapat pulih dengan sendirinya. Akan tetapi perlu adanya perawatan yang dilakukan agar gejalan tersebut tidak semakin serius atau parah, di antaranya mengontrol gejala mual dan muntah.
Berdasarkan WebMD, reaksi mual dan muntah akibat keracunan makanan dapat dikontrol dengan beberapa cara sebagai berikut:
– Menghindari makanan padat sampai tidak terasa ingin muntah lagi, kemudian cobalah makanan ringan seperti biscuit asin, nasi, pisang atau roti.
– Menyesap cairan agar terhindar dari keinginan muntah.
– Hindari makanan berminyak seperti gorengan, makanan pedas dan juga manis.
– Jangan dulu meminum obat pereda mual atau obat diare tanpa anjuran dokter, ditakutkan terdapat efek samping yang justru memperburuk keadaan.
– Perbanyak asupan air putih untuk menghindari dehidrasi, minum secara perlahan.
– Apabila muntah dan diare terus dirasakan hingga lebih dari 24 jam, maka cobalah mengkonsumsi larutan rehidrasi oral.
– Segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat apabila dalam tiga hari kondisi tidak membaik dan disertai sakit perut, dema, diare bercampur darah atau berwarna gelap, dan muntah yang berkepanjangan disertai darah.
– Pastikan bahwa tidak ada gejala dehidrasi yang mengikuti seperti mulut kering, penurunan intensitas buang air, pusing, kelelahan, serta peningkatan detak janting atau nafas yang terasa cepat.
